Saya sedang menulis di beranda rumah, Selasa pagi ini (13/12). Tersebab pesawat TV on, dan mulai menyiarkan persiapan persidangan perdana Ir. Basuk Tjahaya Purnama, MM alias Ahok, maka telinga sesekali menyimak. Di mana melalui narasi penyiar, apakah siaran langsung jalannya sidang atau tidak.
Ternyata sebelum pukul 09.00 Wib, sidang dinyatakan terbuka untuk umum. Oleh karenanya, saya lebih menelengkan kepala untuk mendegar jalannya sidang yang disiarkan secara langsung oleh KOMPAS TV (juga TV yang lain). Hingga kemudian Jaksa membacakan dakwaan terhadap Ahok. Dilanjutkan dengan Ahok berbicara dalam “nota keberatan”nya.
Ternyata Ahok, bisa menangis saat menyampaikan “keberatannya” itu. Di samping apa saja yang bisa disebut untuk meringankan dirinya dari dakwaan tersebut. Semisal apa saja yang pernah dilakukan di Bangka Belitung Timur ketika menjadi Bupati dan DPRD serta DPR bahkan hingga sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ujungnya sebagai Gubernur menggantikan Ir. Joko Widodo yang naik ke kursi RI-1 alias Presiden.
Ini baru awal persidangan (langsung). Dan Ahok sudah menangis, sebagai sikap menyesal. Kelajutan dan akhir dari persidangan ini, kita akan melihat dan menunggu. Siaran lagsung ini, kiraya bisa disikapi dengan pembelajaran bersama bangsa besar ini. Amin. ***
*Sementara saya menulis lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H