Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Lepas Kongres Rakyat Banten di Cilegon

29 Agustus 2016   03:46 Diperbarui: 29 Agustus 2016   03:51 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon pemimpin Banten dalam KRB (dok. TS)

Ingar-bingar politik atawa setengah tahun ke depan Pilkada Gubernur Banten 2017, tak begitu terasa. Setidaknya, tergerus oleh keriuhan Ahok sebagai petahana dalam Pilgub DKI Jakarta dengan entah siapa yang akan maju, dan siapa pula wakilnya. Di Banten, petahananya, kebetulan selebriti Rano Karno tampak kurang greget. Bahkan ketika ada acara Kongres Rakyat Banten (KRB) 10 Agustus lalu ia tak mengikuti jalannya acara “visi-misi” bila kelak mereka menjadi calon tetap.

Ketua DPR pun hadir memberikan sambutan di KRB (dok.TS)
Ketua DPR pun hadir memberikan sambutan di KRB (dok.TS)
Cukup dengan sambutan saja, Rano Karno meninggalkan KRB yang mestinya arena pemanasan politik untuk Pilgub. Sehingga Much Nasir – dari Cilegon yang tak punya calon dalam Pilgub – yang memandu jalannya acara hanya mendialogkan dengan: Wahidin Halim, Dimyati Natakusumah, Ahmad Taufik Nuriman, Eden Gunawan Yang pengin duduk di Kursi Banten Satu, dan satu-satunya yang cuma ingin jadi Wakil Gubernur Andhika Hazrumy.

Bisa Maju, Sebenarnya

Sambutan Ketua DPR-RI Dr Ade Komarudin, cukup tandas. Bahwa bangsa ini bisa maju, sebenarnya. Mengingat apa yang telah dilakukan Jepang, sebagai pembanding bangsa yang bangkit setelah restorasinya pasca Bom atom Hiroshima. Mengingat kekayaan alam melimpah. Memang, sayangnya Banten ada sejumlah wilayahnya masih dianggap terbelakang, dan stigma itu tak mudah lekang dari tetangga ibukota Negara DKI Jakarta yang penuh dan panas menjelang Pilgub, terutama dengan Basuki Tjahaya Purnamanya, tentu.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dalam Kongres Rakyat Banten di Cilegon pun, ada kemeriahan. Setidaknya, acara di Grand Mangku Putra dihadiri oleh selain calon Gubernur dan Wakil Gubernur juga warga – sekitar seribu orang – yang pengin melihat pemimpinnya di masa depan yang lebih membumi. Mengerti apa kebutuhan wilayah Jawara ini. Sebab, bagaimanapun Banten yang melepaskan diri dari Jawa Barat hamper dua puluh tahun sebagai penanda wilayah yang mesti dirawat. 

Tak cuma setelah “merdeka” kemudian diperebutkan oleh sekelompok tertentu saja. Mengingat, terutama, warga Lebak dan Pandeglang pada garis yang tidak sesejahtera Tangerang, Serang atau Cilegon pada umumnya.

Poster para calon pemimpin Banten di Kongres Rakyat Banten (dok.TS)
Poster para calon pemimpin Banten di Kongres Rakyat Banten (dok.TS)
Poster para calon pemimpin Banten di Kongres Rakyat Banten (dok.TS)
Poster para calon pemimpin Banten di Kongres Rakyat Banten (dok.TS)
Poster para calon pemimpin Banten di Kongres Rakyat Banten (dok.TS)
Poster para calon pemimpin Banten di Kongres Rakyat Banten (dok.TS)
Poster para calon pemimpin Banten di Kongres Rakyat Banten (dok.TS)
Poster para calon pemimpin Banten di Kongres Rakyat Banten (dok.TS)
Seperti kelaziman sebuah acara penting dalam menawarkan pencarian pemimpin, kehadiran panelis yang bergelar doktor dan layak bertanya kepada mereka yang akan menjadi calon gubernur dan wakil gubernur. Dr Lili Romli, misalnya, sangat berkompeten untuk acara KRB ini, di samping mereka yang punya keterikatan emosional dengan wilayah Banten.

Para calon Gubernur plus Wakil Gubernur pun piawai menjelaskan visi-misinya Banten ke depan. Sehingga moderator perlu cakap walau acara dibuat tidak tegang alias cair. Mengingat, bagaimanapun ini ajang acara untuk rakyat Banten langsung. Bukan acara debat kandidat Gubernur Banten oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum). Jika sebagian fasih, tersebab di antara mereka ada yang pernah melewati jenjang pemimpin dibawah Gubernur, sebagai walikota. Dan mereka cerita sukses dirinya serta ingin memperbaiki Banten yang disebut kurang greget dalam membangun. Wajar, tentu.

“Banten ke depan, tidak dikorupsi,” adalah sebuah tawaran mereka. Lengkap dengan solusi seperti apa yang semestinya dilakukan. Plus janji-janji: kalau dipilih kelak menjadi Banten Satu akan.

Jika di luar ruang tempat berlangsungnya KRB yang bergemuruh, karena ada beberapa pendukung mereka yang sedang mencari sekaligus mencuri perhatian dengan visi-misinya. Di mana spanduk-spanduk pun berkibar-kibar di sekitar area parkir tempat berlangsungnya KRB. Lengkap dengan tawaran angin surga. Lazim.

Deklarasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun