Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Hujan Bulan Juli

22 Juli 2018   05:58 Diperbarui: 22 Juli 2018   07:31 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengangguk takzim. Sembari memperhatikan R yang begitu menikmati latihan menjelang keberangkatan ke Eropa.

"Bandung sedang dingin, kemarau. Jadi bagaimana mungkin hujan," R setengah membantah kalau di Jakarta semalam hujan sebentar. Hujan lokal.

"Seperti puisi Hujan Bulan Juni-nya Sapardi Djoko Damono. Hujan anomali. Seperti juga aku melihat kamu memainkan musik angklung. Kalau kamu berjalan di catwalk, sudah biasa. Tapi ini?"

R mengikik. Kedua pipinya berdekik.

"Nyatanya aku bisa, kan?"

Aku mengiyakan.

Kami masih menikmati lingkungan Saung Udjo. Meski beberapa teman R sudah meninggalkan lingkungan itu.

"Aku sore hari ini ingin ke Lembang," kata R seraya menyerahkan kunci mobil.

"Trus? Nggak masalah, kan?"

Ia menggeleng.

"Mengharap hujan saja ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun