Ki Enthus seorang dalang yang saat mendalang bisa menggunakan bahasa Jawa dalang yang tidak ngapak gaya Tegal, Jawa pesisiran.Â
Saat tampil di Jawa Timur, ia takkan dikenali sebagai orang berbahasa Jawa tidak halus umumnya dalang Jogja atau Solo. Di situlah kreativitasnya seorang seniman (saya tak menyebutnya ia seorang penghibur).
Karena itu hanya sebuah cara saja. Dalam mendalang, ia tampil menghibur dan misinya sampai ke penonton (audience). Seperti penggalan dalam malaekat turun ke bumi dan menjumpai kaset pengajian dari masjid.
Ki Enthus (sudah) akan kembali ke atas bersama malaekat yang pernah digambarkannya dengan kreatif dalam mendalang. Selamat jalan, Ki.Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H