Pertemuan pertama, entah di mana. Lupa. Namun aku mengajarkan tentang bagaimana menjadi diri sendiri. Di hadapan beberapa orang, termasuk kamu. Yang mengingatkanku pada pertemuan kedua, ketika aku mengajarkan hal yang sama. Di kotamu.
"Aku pengin poto sama boss, ah."
Ekor mataku, melihat kau ingin melingkarkan lenganmu ke pinggangku. Namun tertahan, dan kau tersenyum. Aku juga. Salting.
Sejak itu, kau bisa memintaku untuk menemanimu di kotaku. Untuk acara apa saja.
"Kenapa lagi sakit, datang juga?" tanya Elly. Teman kita yang keibuan itu.
Kau tertawa. Dan kau baru menceritakan kepadaku. Untuk sebuah surprise. "Kan karena aku kangen. Pengin ketemuan dengan Tom. Kakakku."
Aku tertawa.
"Jadi begitu?"
"Iya, begitu. Nggak keberatan kan, Kak?"
Aku membiarkan dia menggamit lenganku, lalu menyandarkan kepala. Dan tertidurlah kamu. Dalam kelelahan dalam perjalanan pulang di kendaraan yang membawa kita berdua.
"Kita turun di sini ...."
Kau mengucak-ucak kelapak mata. Lalu menoleh ke arahku.
"Di mana kita?"
"Di ....Kita sambung kendaraan lain."
Kau menurut. "Tom ngatar kan?"
Aku tertawa. "Ini saja sedang mengantarmu."
Ia turun. Aku membimbingnya. Agar ia yang masih limbung, tetap tidak jatuh.
***
AP, 6/11/17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H