“Ya. Lebih tua, sih ....”
Lelaki penenteng camera berlensa panjang mengacung itu tertawa.
“Kalau aku duduk di sisi R, akan kutambah magnum es krimmu.”
R melirik lucu ke arah lelaki itu.
“Ditambah ... ini!”
“Iiiih .... mau!” seru R seraya mencoba meraih foto dirinya dicetak ukuran 10 R dari tangan TS.
“Sabar ....”
R cemberut. Ia menggeser pantatnya yang bisa menyita ruang tanggul di trotoar Dago yang seperti tumpah-ruah pada Car Free Day. Orang-orang seperti bahagia semua. Seperti harapan dan kerja Sang Walikota Kota Kembang. Aku juga bahagia, bisik R dalam hati. Ada lelaki lebih ganteng daripada Pak Sabar, dan menjanjikan es krim. Plus foto diriku. Mana aku bisa sabar?
“Aku sudah sabar ....”
“Tapi belum mengakui saya sama sebanding dengan Pak Sabar tetanggamu. Ya, setara ....”
“Ih!”