Tanya ke Mbah Google saja! Adalah pertanyaan lazim di kekinian era milenial. Seolah ia, Google, serba tahu. Dan sebenar-sesungguhnya, ya. Karena begitu search ke mesin penjawab ini maka diperoleh jawaban.
Siapakah Mbah Google? Sudah tuakah ia? Sayang jawabannya: salah. Ia, Google, baru berusia dua puluh tahunan, dan bahkan di negeri ini belum setua itu mengenalnya. Google bukan satu nama pemilik dan penciptanya. Yakni: Sergey Brin dan Larry Page. Masing-masing kelahiran 70an.
Demikian terkenal nama yang satu ini. Ia kamus yang akan menjawab, meski jawabannya boleh jadi kurang memuaskan kita. Ya, jika tak sesuai espektasi.
Buku ini juga bukan jawaban menyeluruh untuk tahu siapa di balik Google itu. Setidaknya, tak sekomprehensif tentang ketokohan Google di dunia yang seperti mengawang-awang ini. Namun khas era yang lebih didominasi gambar atau yang serba singkat. Namanya saja era milenial, seolah orang ingin cepatnya saja. Praktis.
Namun keterkenalan Google, ketika ditekskan di sini, melebihi keinginan saya dalam membaca tulisan George Beahm. Penulis, atau tepatnya editor, ini sudah menerbitkan 30 judul buku lebih. Di mana ia menulis I, Steve: Steve Jobs In His Own Words. Juga The Boy Billionaire: Mark Zuckerberg in His Own Word. Di samping tentang Rupert Murdoch, sang raja media itu.
Kenapa editor, bukan penulis? Ya, tersebab isi dari buku ini yang bak cuplikan-cuplikan singkat yang diambil dari wawancara berbagai media top Amerika dan Eropa. Dan siapa Beahm? Anehnya purnawirawan Mayor Angkatan Darat AS, lho?
Saya cuplikan (quote) di sampul belakang yang bernas:
- Tidak usah melihat pesaing. Lihat saja apa yang mungkin dan carilah cara membuat dunia menjadi lebih baik.
- Dalam beberapa hal, kami menjalankan perusahaan layaknya menumbuhkan 1.000 bunga, tetapi sesudahnya, kami akan menyatukannya dalam sebuah karangan bunga.
- Perbaikan sedikit demi sedikit tak akan ada artinya dalam jangka panjang.
- Tidak berbuat jahat saja belum cukup. Kami juga giat berupaya menjadi baik.
- Menurut saya, kadang lebih gampang membuat kemajuan ketika mengerjakan proyek impian yang superambisius ...karena tidak ada orang lain yang cukup sinting untuk melakukannya, kita jadi tidak punya banyak pesaing.
Cukup kan menggambarkan siapa dua sosok Googel itu. Ada nuansa bisnis. Ada sisi humanis. Dan kontribusi orang muda sinting.
Kita, walau dengan singkat-singkat menemukan kok sejarah keduanya membangun dan kemudian menjadikan Google sebagai mesin pencari uang. Tahun 1996 di mana Page dan Brin bekerja sama menggarap mesin pencari web bernama BackRub, yang kemudian berubah nama menjadi Google (dari “googol, angka 1 diikuti 100 nol). Nama Google pas untuk besarnya tugas yang ingin dilakukan, yaitu membuat katalog semua laman di World Wide Web yang teru diperbarui.
Dan tahun 1997: Page dan Brin membuang nama BackRub dan memakai “Google” sebagai nama resmi mesin pecari mereka.
Yap. Itulah perjalanan duo Boys bengal kelahiran tahun 1973. Lawrence Page dari Michigan, di mana orangtuanya mengajar ilmu komputer di Michigan State University. Dan Sergey Mikhhaylovich Brin lahir di Moskwa, Rusia, anak pengajar matematika di University of Marylad. Dan kita kini memasuki eranya orang ingin cepat tahu dan mencari tahu di era bersambungan, internet? Dan per Maret 2014, mesin pencari ini telah menguasai 67,5 persen pangsa pencarian!