“Jangan pernah menginjakkan kaki ke bumi pertiwi. Kami tak sudi dijajah …cukup!” desisnya dengan mantap. “Bagi kami, lebih baik mati. Pilihannya merdeka … dan merdeka.”
Made dan teman-teman bengong. Tidak menyangka kalau kata-kata yang diucapkan Eyang Tirto hampir persis seperti yang tadi diucapkan Made dalam latihan. Bahkan terasa lebih bersemangat.
“…Yang, Eyang Tir ….”
Lelaki itu menoleh ke arah Made. Lalu merangkul anak kelahiran Bali itu.
“Aku jadi teringat dulu ….”
“Teringat apa, Yang?”
Eyang Tirto manggut-manggut. Lalu mengajak teman-teman Made untuk sedikit mendengarkan.
“Saya dulu pun senang dan ikut drama. Malah sempat bermain ludruk segala,” ungkap Eyang Tirto. “Itu sebab, saya tadi tergugah.”
Made merangkul Eyang Tirto.
“Kalau begitu selain berlatih di sekolah sama Pak Haryono, kalau di sini, Eyang ikut melatih kami …,” usul Agus.
Eyang Tirto tertawa.