Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Eyang Pejuang di Hotel Oranye

22 Januari 2017   07:24 Diperbarui: 22 Januari 2017   07:44 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            “Perjuangan ini, karena kita tidak ingin dijajah lagi ….”

            “Amiiin ….”

            Anak-anak itu pun beristirahat. Hari mulai rembang petang.

            Saat itulah Eyang Tirto menghampiri, sambil bertepuk tangan.

            “Bagus, bagus …!”

            Anak-anak menoleh. Mereka mengernyitkan kening. Tidak mengenal sesosok lelaki yang bertongkat itu.

            “Perjuangan dan doa, namanya. Dan mestinya begitu,” sambung lelaki itu tak peduli dengan teman-teman Made.

            Made tertawa.

            “Ya, begitulah, Eyang Tirto ….”

            Baru Agus, Marto, Wardoyo, Salim da Kunto mengerti. Inilah orang yang disebut-sebut Made.

            Namun Made kaget ketika Eyang Tirto meletakkan tongkat, dan kemudian beperaga mirip apa yang dilakukan Made tadi. Seperti mengangkat dada, matanya berkilat-kilat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun