Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertemuan Jalan Menuju Negeri Hujan

9 Oktober 2016   06:27 Diperbarui: 9 Oktober 2016   08:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ndak nyangka ....”

“Kalau seorang pengarang cantik?”

“Bisa begitu. Karena zaman jadul, konon perempuan yang menulis fiksi adalah orang-orang introvert. Yang ngerem dan mengeluarkan unek-uneknya. Zaman sekarang kan menempelkan jidatnya yang licin, bibir merah ....”

“Ini kan era ....”

“Ya, perempuan yang menulis cantik seperti Lili Az, Fitri Manalu, Laura Irawati, ...yang sebagian itu oleh Kompasiana dimasukkan jadi nominator fiksianer terbaik. Sama cantiknya seperti Ayu, Dee atau ....”

Ia ikut membantuku menurunkan tas koper merah besar. Cukup sudah. Ia tipe wanita berjari-jemari lentik dan bisa kujadikan istri. Bukan seperti selama ini bersinggungan di dunia maya di mana Tamita menempelkan wajahnya yang buruk. Entah foto siapa.

Kami pun turun dari commuter line. Dan sesungguhnya, aku akan kebingungan kalau ia akan satu panggung denganku ngomong di hadapan banyak mahasiswa yang tersebutkan cantik-cantik di Negeri Hujan. ***

Angkasapuri, 9/10 setelah Kompasianival 2016

 

   

                `

                                                                                  `

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun