Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertemuan Jalan Menuju Negeri Hujan

9 Oktober 2016   06:27 Diperbarui: 9 Oktober 2016   08:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Saya ndak kegatelan ....”

Baru ia tertawa dengan bermartabat. Tertawa indah dan teratur, maksudku. Sebab jika ia tertawa model kuntilanak di kereta yang berangkat dari Stasiun Jatinegara, pasti aku angkat kaki. Biarpun aku selama ini dikenal sebagai lelaki pemberani dan ini terjadi pada siang hari. Tak jadi ke Bogor Negeri Hujan pun tak apa.

“Sampeyan sepertinya sedang ada proyek. Dengan membawa tas koper besar, berkeringat dan tergopoh-gopoh ....”

Tanpa malu jidat kutepuk sendiri. Kenapa ia bisa pas menebak?

“Anda ...eh, sampeyan bukan kuntilanak, kan?”

“Kalau kuntilanak cantik, kenapa emang?”

“Ya artinya kita ndak berjodoh.”

“Ow!” sengaunya.

“Kenapa? Menolak saya lamar?”

“Sampeyan genderuwo. Kulo kuntilanak cantik. Klop, kan?”

Aku mencoba mencari-cari sisir. Sesungguhnya aku tak pernah mengenal benda itu. Jadi takkan kutemukan benda itu di tas besar berisi buku-buku yang ditandai wanita sebayaku di sisiku itu sebagai sedang punya proyek. Hanya tersebab aku kepayahan menggotong koper bermerek itu naik ke kereta commuter line. Bisa-bisanya ia menebak aku sedang punya proyek. Tak masuk akal. Karena ia monyet cantik? Kuntilanak cantik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun