Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lagi Galau

11 September 2016   07:05 Diperbarui: 11 September 2016   09:14 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. cover Pink Floyd

“Mestinya, aku tidak menyerobot bibir Mas Te Es.”

“Oya? Kau menyesal?”

Desahannya menguat.

“Ndak. Aku merasa berdosa sama Tika.”

“Tapi kau ndak bisa mengembalikannya, kan?”

Cindy, eh Nina mengangguk-anggukkan kepala.  

“Kalau begitu, aku yang mengembalikannya.” Dan ia kucium. Kini aku menghangati bibirnya. Yang bir dinginnya sudah berlalu setelah kami saling berkisah. Sebagai orang tersesat di kota besar.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun