[caption caption="dok. Tjetjep Rustandi"][/caption]
(Minggu Ketiga Inspirasi Lagu)
PENDAR srengenge masih lunak di jalan lurus kawasan Kampus Biru. Sinta duduk persis di sisiku. Yang lain depan dan sisi kanan, di ujung tikar Jalan Boulevard.
“Aku gudeg kering ae …!”
“Podo Mas Sony.”
Sepagi itu, pengamen pun sudah ada. Tak apalah. Karena petikan gitar kroposnya bagus ketika ia menyanyikan lagu So7. Mereka seperti tahu apa yang mesti dinyanyikan pada sebagian pengunjung Minggu pagi itu. Kebanyakan bukan orang Jogja.
“Minta Jogjakarta, dong!” saat pemusik jalanan bergeser ke arah kami.
“Ya, Jogjakarta,” sambung Sinta.
Intronya bagus. Tak ke luar dari pakem Lilo dan Adi. Soal suara, tak apa tidak mendekati Katon.
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Aku dari Jakarta hanya untuk ketemu Sinta. Dan makan gudeg kering seperti Minggu pagi ini. Ini masalah masa lalu. Saat kami sama-sama jalan ke Kaliurang. Ia terpeleset. Dan aku menolongnya. Menggendongnya.
“Kamugak nate selingkuh, Son?”
Pertanyaan kurang ajar. Aku menggeleng.
“Tenane?”
Aku masih tak percaya. Sehingga semalam berputar-putar mencari angkringan. Aku ingin mentraktir teman-teman dengan memborong satu angkringan. Sinta ulang tahun keempat puluh. Dan ia sudah ditinggal suaminya.
“Gudege enak, to?” tanya Sinta.
Aku mengangguk kecil. Tetap menyimak lagu yang meremas-remas hati.
Ijinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi ….
keterangan: Bahasa Jawa
Gak nate : Nggak pernah
Tenane : sungguh/ bener
Inspirasi
Jogjakarta (KLA Project)
Karya ini diikutsertakan dalam rangka HUT perdana Rumpies The Club
[caption caption="dok.rtc"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H