Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etape Spiritual Sepanjang 116,7 km di Tol Cipali

24 Juli 2015   09:07 Diperbarui: 24 Juli 2015   09:07 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

“Saya mendukung percepatan tol Cipali ini digunakan. Sedangkan faktor pendukungnya mengikuti kemudian,” kata CEO Kompasiana, Pepih Nugraha di Masjid Kantor Cabang Cipali Subang, Sabtu (4/7) sore menjelang Ashar. “Dan Kompasiana bagian dari mendukung percepatan tol Cipali dioperasikan,” sambung lelaki kurus yang sudah haji itu.

Suluk benar ia begitu dalem dalam sambutannya, yang kerap gegas di beberapa kali saya ngikut sebagai Kompasianer. Apalagi ia kemudian menyebutkan, bahwa dalam trip Mudik Asik lewat Tol Cipali yang dikuntit sekitar 50 Kompasianer itu, bisa ditulis paling tidak dalam lima aspek: dari aspek faktual hingga aspek spiritual. Ah, mungkin Kang Pepih sedang kena imbas Nuzul Quran – hari itu – sehingga yang menyembul aspek yang kemudian saya makmumi. Okelah.

 

repro: majalah Kiprah

 

Bis Satu dalam rombongan itu menepi, setelah melewati Gerbang Cikopo. Saya pun bergegas turun. Seperti biasanya Kompasianer, mereka mencuatkan moncong cameranya – termasuk yang hanya menggunakan camera pipih HP. Semua diarahkan ke gerbang yang ada nama Cikopo. Bahkan ada beberapa yang kurang mempedulikan kendaraan yang melewati gerbang dengan memotret agak ke tengah jalan, dan itu agak membahayakan diri – mungkin itu untuk menandakan ia professional. Oleh karenanya,  biasa pula, ada yang segera aksi agar eksis di status-nya, bahwa ia (atau mereka) telah hadir di tempat yang diresmikan Presiden Joko Widodo 14 Juni 2015. Tol terpanjang (saat ini) 116, 75 km. Sebuah pencapaian nan bagus.

Wisnu, Kamus Berjalan Tol Cipali

Pukul. 8.39 dalam sentuhan mentari yang nyengat. Seorang lelaki yang didapuk omong-menjelaskan perihal seluk-beluk Tol Cipali pun muncul, walau sedikit. Lalu ia yang berkacamata dan dengan bahasa tertata serta intonasi yang tenang berjanji untuk menjelaskan di etape berikutnya. Namun ia segera menyergap perhatian bagi para Kompasianer. Apa sebab? Ia mengajukan “kuis” pertanyaan yang dimenangkan oleh dua Kompasianer. “Ya, di seberang sana sama bangunannya,” kata Wisnu Dewanto kepada saya ketika berada di rest area TI (tempat istirahat) tipe b, tak ada SPBU.

Gerbang tol Palimanan (repro: Majalah Kiprah)              

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun