ACEH, Berita HUKUM - Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Aceh (DPP-PNA) Aceh, Thamren Ananda, mengatakan sangat mengapresiasi kerja kepolisian daerah Aceh yang bergerak cepat untuk membongkar kasus pembunuhan terhadap T Muhammad alias Cekgu, seorang kader PNA wilayah Pidie beberapa waktu lalu.
"Kita sangat mengapresiasinya, karena sejak awal kita yakin bahwa dalam kasus ini tidak ada kaitanya dengan masalah narkoba," kata Thamren, kepada pewarta BeritaHUKUM.com, melalui BlackBerry Messenger, Jum'at (31/5).
Kemudian, katanya, dalam hal ini ia meminta kepada kapolres Pidie yang berkali-kali menyampaikan kasus pembunuhan tersebut tidak terkait politik melainkan terkait narkoba. Untuk itu segera dikalrifikasi dengan meminta maaf kepada keluarga korban dan PNA secara institusi supaya mendapatkan keadilan informasi.
Sebelumnya, imbuhnya lagi, PNA tidak yakin jika Ilyas (otak pembunuhan,red) sebagai otak utamanya, karena posisi Ilyas sama persis dengan posisi Bustab (pelaku pembunuhan,red) pada saat awal ditangkap yang disebutkan sebagai penyandang dana
Thamren berharap, pihak kepolisian harus segera mengejar Tgk Ilyas beserta nama-nama DPO lainya agar tidak meresahkan masyarakat, dan meminta kepada kapolres Pidie jangan terlalu cepat dalam menyimpulkan kasus, karena akan melahirkan dampak yang tidak baik
Sebagaimana diketahui, pada Jum'at (31/5) siang tadi kepolisian Pidie melakukan rekontruksi pembunuhan Cekgu yang digelar di halaman Mapolres Pidie dengan menghadirkan tiga tersangka yaitu, Munir, Khairul dan Bustab.
Dalam rekonstruksi tersebut pelaku memerankan 33 adegan hingga terungkap bahwa Tgk Ilyas terbukti merencanakan pembunuhan Cekgu, sebagaimana pengakuan tersangka Bustab yang saat itu hadir pada pertemuan pertama di bulan Februari di sebuah warung kopi di pasar Keumala, bersama Tgk Ilyas (DPO), Bang Sen (DPO pemilik senjata FN untuk membunuh Cekgu) dan Takbir (belum ditentukan statusnya oleh polisi).
Dalam keteranganya, Tgk Ilyas yang merupakan anggota DPRK Pidie dari PA (Partai Aceh) adalah aktor utama pembunuhan Cekgu, Ia sekarang ditetapkan sebagai DPO oleh Polisi. Cekgu dibunuh bukan karena narkoba, melainkan faktor sakit hati karena korban (Cek Gu) telah menghina petinggi Partai Aceh berinisial Zs.(bhc/sul)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H