hujan badai telah usai
pelangimu tiba melambai
payungku jatuh dengan abai
aku tertatih letih lemah lunglai
seketika hatiku mendung
air mata tak mampu terbendung
beruntung masih ada tempat bernaung
datang seorang yang memberiku payung
diajaknya pulang ke rumah
disambutnya dengan senyum paling ramah
memintaku untuk tak berpaling
janji merawat lukaku hingga kering
tiada kata selain terima kasih
dia merawat sedihku tanpa pamrih
aku yang terbiasa mengejar
diperlakukan dia dengan benar
aku yang selalu kamu sia-siakan
kini menemukan tempat ternyaman
aku yang terbiasa menunggu dalam ketidakpastian
kini bergelimang kasih sayang tanpa kurang
dia berhasil membuatku lebih dari kenyang
sebab tiap hari aku diberinya nasi padang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H