Mohon tunggu...
Thalita Umaveda Al Hayya
Thalita Umaveda Al Hayya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030053

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030053

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Permasalahan Limbah Plastik Tak Kunjung Usai, Bagaimana Nasib Indonesiaku?

3 Maret 2021   11:07 Diperbarui: 4 Maret 2021   14:01 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia, negara yang berada di peringkat kedua sebagai penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Dengan setiap tahunnya Indonesia dapat memproduksi setidaknya 3,2 juta ton sampah plastik yang sebagian besarnya terbuang ke lautan lepas karena tidak diolah. Dan juga, ada sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau 85.000 ton kantong plastik yang dibuang ke lingkungan. 

Hal ini tentunya aan sangat merusak lingkungan, apalagi bagi sampah-sampah yang dibuang ke laut lepas, yang tentunya dapat membuat kerusakan ekosistem laut. 

Secara garis besar plastik dibagi menjadi 2 golongan. Yang pertama adalah plastik yang bersifat thermoplastik, yakni plastik yang dapat dibentuk kembali dengan mudah dan dapat diproses menjadi bentuk yang lain. Sementara yang kedua adalah plastik dengan sifat thermoset, yang apabila plastik tersebut sudah mengeras maka tidak dapat dilunakkan kembali.

Dan untuk pengertian dari limbah plastik sendiri ialah, barang buangan yang tentu saja berupa plastik, yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik itu industri maupun domestik, dan kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan dikarenakan tidak memiliki nilai ekonomis.

Adapun menurut data Sustainable Waste Indonesia (SWI), tingkat daur ulang limbah plastik di Indonesia sendiri kurang dari 11 persen dan hanya sekitar 9 hingga 10 persen saja. Juga per harinya, terdapat 11 juta kilogram sampah plastik yang diproduksi, namun hanya 2 juta kilogram saja yang dapat terkelola dengan baik. 

Juga menurut sebuah penelitian, sejak pertama kali kantong plastik diciptakan pada tahun 1595, 60 persennya masih ada dan terhitung mencemari lingkungan sampai tahun 2015.

Terdapat pula beberapa jenis sampah plastik yang membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Yakni sampah plastik yang mudah di daur ulang dan adapula jenis sampah plastik yang membutuhkan proses khusus agar dapat digunakan kembali. Contohnya seperti:

1. Yang pertama adalah sampah botol plastik. Botol plastik ini dibuat dengan bahan dasarnya yakni Polyethylene Terephtalate atau dapat disebut sebagai plastik PET. Botol plastik dengan bahan dasar tersebut biasanya mempunyai warna yang bening dan tidak boleh digunakan sebagai tempat untuk menyimpan air minum lebih dari satu kali. Hal ini karena sampah botol plastik memilki kandungan yang berbahaya jika terkena air panas.

2. Kemudian ada sampah plastik kantong belanja. Untuk bahan dasarnya, sampah plastik kantong belanja ini berjenis Low Density Polyethylene yang masih bisa terurai secara alami namun dengan jangka waktu yang cukup lama.

3. Yang ketiga adalah botol shampoo atau berbagai jenis botol kosmetik. Jenis ini memiliki bahan dasar High Density Polyethylene yang sifatnya lebih tebal daripada jenis LDPE. Plastik dengan bahan dasar ni memerlukan proses yang lebih rumit dan panjang agar dapat diolah dan dihancurkan. Dengan sifat yang lebih padat, jenis sampah plastik ini apabila dilolah kembali akan menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai jual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun