Mohon tunggu...
thalita zahra
thalita zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas islam negeri sumatera utara

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia Darurat Membaca: Mengatasi Krisis Minat Membaca di Era Digital

17 Desember 2023   01:00 Diperbarui: 17 Desember 2023   10:45 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kebiasaan membaca di indonesia telah menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya di Indonesia kebiasaan  membaca merupakan hal yang kurang diajarkan sejak usia dini. Fenomena ini dikenal sebagai "Indonesia Darurat Membaca", yang menggambarkan krisis minat membaca yang melanda negara ini, terutama di kalangan generasi muda. Krisis ini semakin memburuk dengan adanya perkembangan teknologi dan popularitas media sosial di era digital.

faktor yang menyebabkan kurangnya minat membaca generasi muda di era digital salah satunya adalah kurangnya pemanfaatan dan kesadaran generasi muda dari pentingnya membaca. Di Indonesia banyak sekali tempat yang disediakan bagi orang-orang yang ingin membaca. Selain di perpustakaan umum  di era digital sekarang banyak sekali akses yang dapat digunakan untuk membaca, contohnya adalah buku digital. Beberapa orang mungkin menganggap membaca sebagai kegiatan yang membosankan dan tidak berguna dibandingkan dengan hiburan lainnya yang tersedia di dunia digital.

Berkembangnya teknologi yang semakin pesat memberikan akses mudah dan cepat ke dunia digital dan konten multimedia. Generasi muda disuguhkan oleh platform media sosial, game, vidio dan aplikasi yang menghibur daripada membaca buku atau publikasi tradisional. tentunya hal seperti ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus, kita sebagai generasi muda harus bisa mengatasi krisis minat membaca di era digital yang semakin menurun.

Dampak dari krisis minat membaca ini bisa mencakup beberapa aspek kehidupan. Kurangnya minat membaca dapat mempengaruhi kemampuan literasi, pemahaman bahasa, dan pengetahuan umum individu. Selain itu, minat membaca yang rendah juga berdampak pada rendahnya minat dan kompetensi dalam bidang akademik.

Untuk membangun kebiasaan membaca kita bisa mulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti membaca hal-hal yang kita sukai dan berdiskusi dengan teman memiliki minat yang sama dengan kita, kita juga bisa menggunakan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan minat membaca dan literasi. Mengembangkan platform digital yang menyediakan konten literatur yang menarik dan interaktif. Selain itu, pendidikan mengenai penggunaan teknologi yang bijak juga harus ditanamkan.

Membangun kebiasaan membaca di Indonesia tidaklah mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang kecil dan terus-menerus  kita bisa membuat perubahan positif dalam jangka panjang. Membangun kebiasaan membaca biasa memberikan pengetahuan dan pemahaman yang luas, bukan hanya untuk negara, kebiasaan membaca ini bisa mebuat pribadi dan intelektual yang lebih baik lagi bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun