Nah, setelah mengetahui alur cerita iklan Snickers tersebut, sekarang kita analisis iklan tersebut dengan teori ELM. Yang pertama, Rute Pesan yang digunakan dalam Iklan Snickers adalah menggunakan rute sentral/central route dengan fokus utama pada aktor terkenal yaitu Mr.Bean dan humor yang mudah diingat untuk menyampaikan pesannya, dalam bentuk ketika sang Mr.Bean mencoba untuk mengikuti teman-teman pencurinya namun malah terjatuh. Lalu Kemampuan (Ability), humor yang menghibur dalam iklan Snickers tersebut membuat audiens mampu dan dengan senang hati menerima pesannya. Motivasi (Motivation) Audiens termotivasi secara positif dan sukarela memperhatikan pesan iklan karena iklan yang ditampilkan oleh Perusahaan Snickers memiliki daya tarik dan dapat menghibur audiens. Yang ke-empat yaitu Kesempatan Berpikir (Opportunity) Iklan Snickers memberi banyak kesempatan dan waktu bagi audiens untuk mencerna pesan verbal dan visualnya tanpa terburu-buru. Lalu yang terakhir, Pikiran Positif (Favorable Thought) Melalui rute sentralnya, Iklan Snickers berhasil membangun pemikiran dan sikap positif audiens terhadap kemampuan produk Snickers yang mampu mengatasi rasa lapar mereka.
Dari iklan yang diciptakan oleh Perusahaan Snickers di Indonesia maupun di luar negeri memiliki kesamaan dalam alur dan humornya. Hal tersebut membuat iklan Snickers menjadi menarik dan mudah diingat oleh masyarakat yang akhirnya membuat produk Snickers menjadi terkenal dikalangan masyarakat. Â
DAFTAR PUSTAKA
Littlejohn, S.W., & Foss, K.A. (2009). Encyclopedia of Communication theory. California: SAGE Publications.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H