Jakarta, 19 Juni 2023 — Sebagai bagian dari upaya realisasi atau perwujudan mendalami tentang dunia politik, dua mahasiswa dari perguruan tinggi bergengsi ini telah menjalani prosesi magang di dua instansi politik terkemuka yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta dan Dewan Perwakilan Rakyat RI.
Dengan pengalaman magang ini, mahasiswa dapat menyelami dunia perpolitikan dan mendapatkan bekal pembelajaran dalam rangka memberikan kontribusi pada pembangunan negara.
Dalam proses magang ini, kedua mahasiswa bercerita bahwa mereka terlibat di dalam berbagai kegiatan dan telah mendapatkan kesempatan untuk dapat melihat atau berinteraksi secara langsung dengan berbagai pejabat tinggi, analis, dan staf politik di instansi tersebut. Keterlibatan ini pun menuntut pemahaman baik tentang dinamika politik juga kemampuan mereka dalam beradaptasi secara cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
Nada Athirah Aliati, mahasiswa dari Universitas Bakrie menjelaskan bahwa alasan awal ia memilih jurusan Ilmu Politik karena ketertarikannya dengan isu-isu politik nasional maupun isu-isu politik global.
“Setelah saya pelajari, ternyata Ilmu Politik itu cakupannya sangat luas lho. Tidak hanya membahas mengenai pemilu atau partai politik saja, tetapi Ilmu Politik juga mempelajari tentang negara dan masyarakat sipil, perilaku komunikasi politik, dan birokrasi yang berjalan di Indonesia atau lebih jelasnya bagaimana para birokrat memberikan pelayanan ke masyarakat dan lain sebagainya,” ujar Nada.
Pengalamannya selama magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta sangat mengesankan. Ia pun sempat bekerja dan terlibat langsung dengan tokoh-tokoh politik seperti Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur kala itu, Bapak Anies Baswedan dan Bapak Riza Patria. Selain itu, Nada juga terlibat dalam diskusi Politik Cerdas Berintegritas yang dihadiri oleh Pakar Komunikasi Politik, Direktur Sosialisasi dan Kampanye KPK RI bersama dengan 15 Partai Politik.
“Menurut saya, memilih untuk magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta merupakan sebuah pilihan yang tepat. Dimana instansi ini berkesinambungan dengan apa yang telah saya pelajari pada saat perkuliahan, lalu pelajaran itu saya implementasikan saat melaksanakan magang,” pungkasnya.
Mahasiswa lainnya, Shafa Mazaya Yusran dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa alasan ia memilih jurusan Ilmu Politik adalah karena kesukaannya sedari kecil dalam menonton debat Pemilihan Umum Presiden. Dimana dari menonton debat tersebut, secara bertahap Shafa menemukan dirinya sangat kritis dalam memandang isu terkait politik dan pemerintahan.
“Dengan ketertarikan saya dalam berpendapat mengenai politik, rasanya sayang apabila pendapat saya hanya disimpan sendiri. Oleh karena itu, dengan memasuki Ilmu Politik saya berharap dapat membawa perubahan positif di lingkungan sekitar saya,” ujar Shafa.
