Upaya Mengatasi Paradigma Dangkal tentang Orientasi Pendidikan Melalui Buku Think Like A Freak Karya Steven D. Levitt dan Stephen J. Dubner
Pendidikan menjadi pendobrak utama dalam mengatasi isu-isu memprihatinkan yang ada di Indonesia semisal terkikisnya karakter seseorang, masuknya budaya digitalisasi, maraknya pergaulan barat, minimnya sikap toleran, rendahnya tingkat kesusilaan, mandeknya pemikiran tentang sesuatu dan lainnya. Itulah kenapa pendidikan harus siap dan sigap dengan berbagai hal.
Namun akhir-akhir ini, suatu problematika yang cukup mematikan dan membuat mati rasa bagi generasi emas Indonesia adalah ketika para pemuda dicekoki dengan pemikiran-pemikiran dangkal terkait pendidikan.Â
Seolah-olah Pendidikan tidak memberikan kontribusi besar terhadap seseorang. Padahal sejatinya pendidikan itu selalu berkonotasi baik. Plato menyatakan pendidikan adalah suatu yang dapat membantu dalam perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnan. Artinya, dengan pendidikan, kita akan dicetak menjadi manusia yang unggul dan berkualitas.
Sedangkan menurut Horne, pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara terus-menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya. Dari kedua definisi tersebut, pendidikan mampu mendelivery-kan hal-hal yang tidak bisa kita duga sebelumnya.
Salah satu poin penting pendidikan adalah mengatur paradigma seseorang yang masih dangkal. Semisal kita ambil tiga contoh paradigma yang sering terlontar, "Ngapain berpendidikan, ujung-ujungnya juga pengangguran", "Aku yang tidak berpendidikan dapat kerja, daripada dia yang selesai sarjana masih belum dapat kerja", "Ngapain berpendidikan, presiden sudah ada, bupati sudah ada, camat sudah ada dll". Sehingga pada akhirnya final dari paradigma tersebut membuat seseorang lebih memilih untuk putus Pendidikan. Hal-hal demikian apabila dibiarkan lebih lanjut, generasi-generasi emas Indonesia tidak lagi terlahir.
Sekilas Tentang Buku
Buku Think Like A Freak menjadi acuan penulis untuk mengubah paradigma dangkal seseorang tentang pendidikan. Pada buku tersebut, kita akan diajari bagaimana seharusnya bepikir, berapa kali harus bepikir, dan seperti apa kita harus berpikir. Karena apa yang kita pikir akan keluar sebagai ucapan dan ucapan menjadi sebuah kebiasan, kebiasaan melahirkan tindakan sehingga terciptalah karakter.
Sesuai dengan pengertian pendidikan menurut Godfrey Thomson bahwa pedidikan adalah suatu pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan tepat di dalam kebiasaan atau adat tingkah laku, pikiran, dan perasaannya.
Sehingga upaya penyatuan dan pembenaran pemikiran menjadi sebilah pisau yang harus diasah setajam mungkin dalam rangka memperbaiki mindset yang sempat terkontaminasi paradigma-paradigma dangkal atau kekurangsadaran tentang pendidikan.