Mohon tunggu...
Rizieq ramadhan
Rizieq ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - full time bengong, part time lover

Anak kesayangan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi dalam Aksi Masa (Ibrahim Datuk Tan Malaka)

25 Agustus 2024   19:39 Diperbarui: 25 Agustus 2024   19:39 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

REVOLUSI DALAM AKSI MASSA (DATUK TAN MALAKA)

Tetiba saya teringat salah satu buku tulisan Tan Malaka yaitu Aksi Massa yang didalamnya memuat sub tema Revolusi yang dibahas berulang-ulang. Revolusi selalu jadi bagian utama dalam Aksi Massa, Tan Malaka tidak melepaskan fokusnya pada gerakan Revolusi. Tan seorang Revolusioner sejati, bukunya dari penjara ke penjara menandakan upaya kuatnya menghasilkan Revolusi dan perubahan skala besar dalam banyak hal utamanya menyangkut bangsa Indonesia. Tan bukan hanya Revolusioner yang membawa ide-ide marxis, leninis, atau komunis sosialis di Indonesia. Semangat perjuangan kemerdekaannya dituangkan dengan banyak gagasan dan ide yang seringkali terasa asing dan sangsi bagi bangsa yang kapitalismenya masih muda.

Tan lebih dulu menawarkan proposal konsep republik ditengah kemelut identitas dan sistem bernegara yang tidak stabil. Kebingungan memilih sistem presidensial atau Parlementer, gonta-ganti kabinet, rolling perdana menteri dan seterusnya. Instabilitas politik itu tidak menghalangi Tan menyediakan solusi terbaik bagi persoalan disintegrasi bangsa misalnya. Bangsa yang mau meniti jalannya perlahan, menerka mana arah bernegara, menyusun konstitusi sesuai kebutuhan bangsa. Revolusioner sejati menurutnya akan mati-matian memperjuangkan nilai dibanding individu. Percontohan seorang Revolusioner yang ikut andil di tiap agenda Revolusi.

Tan Malaka menerangkan Revolusi pada awal bahasan "Dia adalah akibat tertentu dan tak terhindarkan yang
timbul dari pertentangan kelas yang kian hari kian tajam", pada hal ini Tan secara spesifik menyinggung berbagai kelas yang meruncingkan perbedaan dan kesenjangan sosial-Juga atau ekonomi. Konteks pasca kemerdekaan yang digunakan Tan ternyata tidak larut oleh waktu sampai hari ini, kita menyaksikan fenomena golongan kelas atas (Elite Politik, Oligark), menengah (Pengusaha, penghasilan terjamin) dan bawah (Miskin, papa, buruh) semaunya menguat-Beriringan dengan kekuasaan yang menjorok vertikal. Lalu bagaimana Tan merumuskan sebab musabab sebuah Revolusi terbentuk? Pada poin 5 Bab VIII: Bangsa Indonesia dari hari ke hari semakin bertambah kerevolusionerannya dan tak "mengenal damai". Tan mengira kata Revolusi-yang menurutnya tidak istimewa itu dipupuk kian kuat berdasarkan kesamaan nasib. Pengusikan kedamaian bernegara, maksiat Konstitusi, pelemahan Demokrasi, Korupsi Massif dan problem substantif Negara lainnya yang memaksa massa mengeraskan suara menjauh dari kata "Damai".

Revolusi tambahnya bukan sesuatu yang lahir secepat kilat, perkakas Revolusi diantaranya lembaga/organisasi masyarakat. Pikiran Tan atas Revolusi didasari kesadaran realis, perbedaan Negara yang mengalami Revolusi oleh kaum Revolusioner membuat Tan berkonklusi kontekstual.Revolusi Tan adalah Revolusi Substantif, Tujuan Politik dan Ekonomi memanfaatkan perkakas Politik dan Ekonomi. Begitu gagahnya Tan menyiapkan siaga Revolusi. Namun Tan tidak mengalami bencana Konstitusi yang hari ini terjadi. Bencana domestik kontemporer Indonesia. Namun Substansi Revolusi yang diajarkan Tan akan abadi dan mendekap tiap-tiap massa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun