Mohon tunggu...
Thaariq Wafa
Thaariq Wafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Akun sementara.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Teknologi: Konsekuensi Penyalahgunaan

29 Desember 2024   09:13 Diperbarui: 29 Desember 2024   09:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teknologi pada awalnya dirancang untuk mendekatkan kita, memperkuat kita, dan mengembangkan kita. Ironisnya, teknologi justru memecahkan kita. Baik dari kondisi mental, fisik, atau logika kita, teknologi telah mengubah cara kita berfungsi secara drastis. Penyalahgunaannya telah menyebabkan konsekuensi berat yang tidak dapat kita abaikan.

Latar Belakang

Baik itu dari aspek efisiensi maupun fungsionalitas, teknologi telah berkembang secara pesat seiring berjalannya waktu. Fenomena ini dapat dilihat dari sisi digital, seperti perkembangan internet yang sangat cepat dan media fisik untuk mengaksesnya. Jangkauan internet yang luas memungkinkan segala jenis informasi untuk disimpan di dalamnya, sehingga siapa pun - atau apa pun - dapat mengaksesnya dengan sedikit usaha. Pada intinya, pengembangan teknologi ditujukan untuk mempermudah kehidupan, meningkatkan komunikasi, dan menyelesaikan masalah kompleks.

Namun, tidak semua kemajuan digunakan dengan bijak. ada beberapa kasus di mana alih-alih digunakan untuk meningkatkan kualitas diri, teknologi justru digunakan secara salah hingga merugikan kita. Penyalahgunaan adalah tindakan penggunaan yang tidak semestinya terhadap suatu hal. Penyalahgunaan teknologi terjadi ketika teknologi digunakan dengan cara-cara yang merugikan individu, masyarakat, atau prinsip-prinsip etika.

Poin Negatif

  • Kondisi Mental dan Fisik Memburuk

Penggunaan teknologi yang berlebihan mengarah kepada berbagai masalah, seperti kecanduan layar dan kecemasan. Banyak hal yang berganti dengan cepat di layar kita juga dapat menyebabkan hilangnya fokus pada hal-hal yang monoton. Beberapa studi kasus menunjukkan bahwa penggunaan media social yang berkepanjangan menyebabkan masalah isolasi dan depresi pada remaja.

  • Ancaman Keamanan Cyber

Meskipun sisi keamanan dari teknologi telah berkembang pesat, masih terdapat beberapa lubang yang dimanfaatkan tanpa batas. Kejahatan cyber telah meningkat secara global dan drastis selama beberapa tahun terakhir. Beberapa contoh di antaranya adalah peretasan, pencurian identitas, dan pelanggaran data; yang merugikan bisnis secara finansial. Menurut data dari ibm.com, biaya rata-rata global dari pelanggaran data pada tahun 2024 mencapai 4.88M USD atau sekitar Rp78,9 milliar---peningkatan 10% dari tahun lalu dan total tertinggi sepanjang masa.

Selain itu, penyalahgunaan teknologi yang terkait dengan data pribadi tentu membahayakan kehidupan sesama pengguna teknologi. Jika tidak ada basis keamanan yang bagus, informasi pribadi yang telah diberikan dan dikoleksi di internet dapat jatuh ke tangan yang salah. Dengan ini, kehidupan pribadi dari pengguna teknologi terancam --- baik secara mental ataupun dalam beberapa kasus, secara fisik. Doksing (doxxing), cyberstalking, dan penjualan data pribadi merupakan beberapa contoh penyalahgunaan teknologi.

  • Masalah Etika

Penyalahgunaan teknologi juga memunculkan berbagai masalah etika yang memecah jati diri kita sebagai makhluk sosial yang membantu sesama. Salah satu contohnya adalah penyalahgunaan media sosial sebagai sarana penyebaran berita palsu. Dengan mudahnya mendapatkan informasi dari internet, informasi yang tidak akurat dapat menyebar dengan cepat --- mempengaruhi pikiran dan kepercayaan masyarakat. Orang-orang juga dapat dengan mudah menggunakan cerita dan fakta palsu ini --- mengarang atau memodifikasi beberapa hal agar sesuai dengan narasi dan/atau agenda yang ingin mereka dorong ke dunia nyata dan mengubah pendapat publik. Berita hoax, fenomena deepfake, dan penyalahgunaan AI merupakan beberapa contoh nyata dari masalah ini.

  • Keterputusan Sosial

Penggunaan teknologi yang terkendali dan terpantau dapat menjadi strategi yang efektif untuk mendapatkan informasi sekaligus menjaga diri kita dari kecanduan dan stres. Sayangnya, hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Ada beberapa kasus di mana orang terperangkap dalam situasi penggunaan teknologi secara berlebihan sebagai mekanisme koping (strategi sadar/tidak sadar untuk mengatasi emosi yang tidak menyenangkan) --- mengarah ke masalah mental seperti kecemasan, kesepian, dan depresi.

Kesimpulan

Beberapa orang berpendapat bahwa manfaat teknologi lebih besar daripada kekurangannya, terutama dalam pembelajaran dan pengembangan. Teknologi berperan sebagai jalan raya menuju kemajuan besar dalam pikiran dan kehidupan kita. Namun, manfaat ini dirusak ketika teknologi dieksploitasi untuk mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan kesejahteraan masyarakat. Karena tindakan kita, teknologi sekarang bertindak sebagai pedang bermata dua --- sebagai alat kemajuan dan sebagai senjata penghancur.

Penyalahgunaan teknologi bukanlah takdir yang tak terelakkan. Ini adalah sebuah pilihan; sebuah hasil yang harus kita hindari. Jika kita terus berada di jalur ini, masyarakat mungkin akan runtuh dengan sendirinya. Untungnya, manusia memiliki pengalaman dalam beradaptasi dan bertahan hidup hingga di masa ini, sehingga masalah ini dapat diselesaikan. Dengan mempromosikan literasi digital, pengembangan teknologi yang beretika, dan penggunaan yang bijaksana, kita dapat mengubah teknologi sebagai kekuatan untuk kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun