Mohon tunggu...
Theresia Mere
Theresia Mere Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hati Nurani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Untuk Kesaktian Garuda Pancasila

2 Juni 2014   08:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Hari dmana kita mengingat kembali 1 sampai 5 butir-butir Pancasila, dan mungkin dengan sendirinya suara mantan kepala sekolah atau rektor kita akan terngiang-ngiang ditelinga, karena merekalah yang selalu membacanya setiap pagi pada saat Upacara Bendera.baik itu ketika kita masih duduk di bangku SD,SMP,SMA dan perguruan tinggi.

Yang ada di otak saya selama ini tentang  butir-butir  Pancasila adalah ,,Satu Ketuhanan Yang Maha Esa, memiliki arti bahwa kita Orang Indonesia adalah orang yang Ber Tuhan, Dua Kemanusiaan Yg adil dan Beradab, memiliki arti bahwa kita Orang Indonesia adalah orang yang selalu adil dan terhormat, atau beradab. Ketiga Persatuan Indonesia, memiliki arti bahwa kita selalu satu walaupun beda pulau, beda bahasa, beda agama, adat istiadat , dll,keempat kerakyatan yg dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalm Permusyawaratan perwakilan memiliki arti bahwa dalam mencapai suatu mufakat  selalu diawali dengan bermusyawah, sy agak ragu dengan pikiran saya sendiri tentang Sila ke 4,, yang ke Lima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia., memiliki arti bahwa keadilan merata bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa ada pilih kasih, mau dia asalnya dari ujung Timur, ujung barat, kulit hitam kulit putih, sawo matang..keadilan itu merata adanya.

Burung Garuda, bukan hanya ada ketika jagoan Bola Indonesia  bermain di lapangan hijau..burung Garuda hadir di setiap  hati Warga Negara Indonesia, Garuda yang menggenggam Pancasila kita erat-erat sehingga kita menjadi "Bhineka Tunggal IKa". Berbeda-beda namun tetap Satu. Selamanya kita Mencintai Garuda dan Pancasila kita. Namun perkelahian antara kelompok daerah yg satu dan yang lain sesama Warga Negara, dan juga contoh kasus kejadian kemarin di Jogja, penganiayaan dirumah umat beragama yang sedang beribadah, sampai bercucuran darah. Tindakan ini apakah masih bisa disebut orang yang berideologi Pancasila? atau jangan-jangan kelompok penyerang itu adalah PKI?? kalau PKI ..lebih baik dibumi hanguskan saja ..orang yg tidak memahami  Pancasila lebih baik mati daripada memecah belah bangsa ini.

Bung Karno pasti akan teriak dan Menangis melihat fondasi  kokoh Bangsa Indonesia  yang di bangunnya yaitu Pancasila , pelan-pelan roboh, karena bangsanya sendiri. Stop perkelahian antara daerah, Stop kekerasan terhadap minoritas, stop pertentangan antar agama. Kita adalah Satu, Satu Indonesia, mari saling menyayangi, mari bergandeng tangan, apa adanya kita pasti bisa saling melengkapi "Untuk Kesaktian Garuda Pancasila ".

""""Pancasila dasar Negara, rakyat adil makmur sentosa Pribadi Bangsa Ku..ayo Maju, Maju,Ayo Maju, Maju,

Ayo Maju..MAJU...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun