Mohon tunggu...
Teguh Hermawan
Teguh Hermawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Doing the right things and doing things right

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Masih di Sini

5 Oktober 2011   23:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_139784" align="aligncenter" width="320" caption="Google"][/caption]

Aku masih di sini

Duduk tegap tak berdiri

Dalam sunyi sepi sendiri

Mencoba menyalakan hati redup mati

...................................................................

Cerminan hati lusuh

Menyebar menyeluruh tubuh

Bibir yang lancar mengeluh

Seringkali menggerutu melenguh

.................................................................

Lautan sumpah serapah

Membawa gelombang keji fitnah

Pasang surut amarah

Meluap-luap tumpah

Menghanyutkan tenggelam basah

..............................................................

Letupan resah dan gelisah

Larut menyatu dalam marah

Kebencian yang membuncah

Meluruh lantah

Pecah …

..............................................................

Aku masih di sini

Menggali lebih dalam makna hati

Memaknai sebuah penciptaan diri

Sebelum bertemu Illahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun