(Tri Fatchur Rohman_WP BP PAUD dan Dikmas Papua). Amanat surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19, menjelaskan bahwa sistem pendidikan di Indonesia dialihkan menjadi pembelajaran daring. Untuk anak-anak usia dini, pembelajaran paling cocok yang bisa diterapkan di masa pandemi adalah project based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran seperti tertuang dalam Permendikbud No 20 tahun 2014.Â
Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran inovatif yang melibatkan kerja proyek dimana peserta didik bekerja secara mandiri dalam mengkonstruksi pembelajarannya dan mengkulminasikannya dalam produk nyata, kendati demikian tentu dalam konteks anak usia dini tentunya peserta didik perlu dan harus ada pendampingan dari orang tua mengingat juga dimasa pandemi peran guru akan digantikan sepenuhnya oleh orang tua dalam pempelajarn anak selama dirumah.
Pembelajaran berbasis proyek juga akan melatih siswa untuk bisa berpikir kritis dan mengaplikasikan problem solving dalam pengambilan keputusan apapun yang akan para peserta didik hadapi nantinya. Terlebih lagi, PBL juga menanamkan pentingnya literasi, sebagai basis berpikir kritis tersebut dan juga pengintegraisan konsep STEAM yang sangat dibutuhkan anak di masa depan.
Urgensitas penerapan pembelajarn berbasis proyek, akan sedikit bisa terdistorsi ketika orang tua yang akan menggantikan peran guru selama masa pembelajaran di rumah akibat pandemi covid, tidak bisa memahami konsep ini dengan baik.Â
Bisa jadi pembelajran dirumah dengan konsep proyek tidak akan bisa berjalan sesuai dengan harapan anak, oleh akrenanya orang tua juga perlu diberikan pemahaman awal terkait pembelajran berbasis proyek ini, serta diberikan panduan teknis bagaimana langkah-langkah mendampingi anak selama pembelajaran proyek di rumah.
Paling tidak terdapat empat hal yang perlu dilakukan Orangtua ketika mendampingi anak dalam mendampingi anak menyelesaikan proyek bermain di rumah pada setiap tahapannya. Keempat hal tersebut dibawah ini merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya dan tidak bisa dipisah-pisahkan dalam mendampingi anak menyelesaikan proyek bermain di rumah.
1) Ajak
Awal dari kegiatan proyek bermain adalah peran Orang Tua untuk memancing anak mengemukakan ide-ide/gagasan, melakukan investigasi/penyelidikan yang lebih sering dikenal dengan istilah eksplorasi dan menyempurnakan produk-produk yang telah dibuat oleh anak.Â
Untuk memancing anak tertarik melakukan hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : menceritakan sebuah obyek secara langsung yang ada di dalam rumah dan luar rumah; menonton televisi, bersendagurau dan lain sebagainya; menceritakan peristiwa-peristiwa; menunjukkan gambar-gambar; dan membacakan buku cerita. Hal ini juga merupakan awalan dari proses saintifik pada anak dalam belajar sambil bermain.Â
Agar kegiatan bermain melalui proyek dapat maksimal dan bermakna maka Orang Tua perlu menyiapkan bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan dalam melaksanakan proyek bermain.Â