Mohon tunggu...
Nevi Zuairina
Nevi Zuairina Mohon Tunggu... Politisi - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Anggota Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Daerah Pemilihan Sumatera Barat II

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menunggu Pembangunan (Kembali) Tol Sumbar - Riau

1 Juli 2022   16:00 Diperbarui: 1 Juli 2022   16:07 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rapat Badan Anggaran yang digelar pada Hari Senin, tanggal 27 Juni silam di Gedung DPR RI, saya kembali meminta agar pembangunan Jalan Tol Sumbar - Riau Seksi I (Padang - Sicincin) dapat kembali dilanjutkan. Dengan kondisi hari ini dimana progres konstruksi pembanguan jalan bebas hambatan yang menghubungkan Jalan By Pass Padang menuju Sicincin yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman itu sudah mencapai 45 persen, rasanya tidaklah elok jika pembangunan yang sudah terhenti selama setahun itu tidak dilanjutkan.

Jalan Tol Padang - Pekanbaru merupakan bagian dari pembangunan konektifitas yang saling berkaitan di Sumatera. Pembangunan jalan tol ini dimulai pada tanggal 9 Februari 2018 silam dimana ground breakingnya dilakukan di Padang oleh Presiden Joko Widodo yang dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Gubernur Sumbar Prof. Dr. H. Irwan Prayitno dan Gubernur Riau Juliandi Rahman.

Pada saat rapat di Banggar tersebut, saya betul betul meminta kepada pemerintah untuk dapat mempercepat dan menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol satu-satunya di Sumatra Barat (Sumbar) ini. Sebagaiman saya tuliskan di Kompasiana ini pada Mei lalu, keberadaan jalan tol yang menghubungkan pesisir barat Sumatera Barat dengan kota Pekanbaru itu sangat penting dan menjadi alat utama bagi sistim distribusi dan suplay barang dari Sumatera ke Riau yang juga dilalui oleh koridor utama Jalan Tol Trans Sumatera.

Alasannya adalah jika infrastruktur yang ada dan tersedia dengan kualitas yang baik, maka pemerintah dapat mengejar pertumbuhan ekonomi sesuai target yang ditetapkan pemerintah dapat dicapai. Tentu saja, hal ini kembali mengingatkan kita pada apa yang pernah diungkapkan oleh Presiden Habibie tentang pentingnya infrastruktur yang memadai dan layak untuk menunjang program pembangunan pemerintah.

Infrastruktur seperti jalan tol sangat mutlak diperlukan dan memegang peranan penting guna memutar roda pembangunan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya akses jalan yang memadai dan bebas hambatan serta berinfrastruktur yang layak, tentunya akan sangat membantu dan menunjang kelancaran proses distribusi barang dan jasa dari suatu titik ke titik lainnya. Oleh  karena itu, keberadaan infrastruktur yang layak akan menjadi bagian yang sangat penting dalam uaya pelayanan kepada masyarakat.

Sesuai rencana yang disepakati, maka kelanjutan pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru akan segera ditindaklanjuti pada Bulan Agustus yang akan datang. Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Hutama Karya pada saat rapat dengan Komisi VI DPR yang salah satu agendanya adalah membahas kelanjutan pembangunan jalan tol tersebut.

Pernyataan ini tentunya sangat memberikan harapan kepada kita. Sebab, keberadaan jalan Tol itu sendiri sangat penting bagi pembangunan di Sumatera Barat. Dengan ditunjuknya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) selaku operator pembangunan jalan Tol oleh Induk perusahaannya PT Hutama Karya kita berharap pekerjaan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tentunya pula, PT Hutama Karya selaku operator pembangunan jalan Tol Trans Sumatera memiliki tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan program kerja pembangunan nasional tersebut.

Lalu apa tugas Pemerintah Propinsi Sumatera Barat ?, jelas tugasnya tidaklah ringan. Namun jika dikerjakan bersama sama, maka hal itu akan dengan mudah dapat diselesaikan. Kini setelah semua persoalan bisa diurai satu demi satu, maka hal yang perlu segera diselesaikan oleh Pemprop Sumbar dan Pemkab Padang Pariaman adalah mempercepat penuntasan pembebasan lahan sempat bermasalah selama dua tahun terakhir.

Kenapa hal itu penting dilakukan oleh Pemrop Sumatera Barat dan Pemkab Padang Pariaman, karena persoalan ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh satu pihak saja. Selain kedua instansi pemerintahan tersebut, juga ada pihak BPN/ATR yang juga memiliki peran penting dan vital. Secara keseluruhan, saya ingin mengatakan bahwa semua pihak harus bahu membahu dan bersinergi guna menyelesaikan persoalan ini demi masyarakat Sumatera Barat.

Semoga saja, dengan dicapainya kesepakatan baru terkait kelanjutan pembangunan jalan tol ini, akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat, Riau dan daerah lainnya di Sumatera. Saya mendapatkan masukan dari kawan kawan pelaku usaha di Sumbar yang sangat menginginkan keberadaan jalan tol ini untuk menunjang suplai dan pergerakan ekonomi mereka ke daerah tetangga.

Kita tahu, bahwa pembangunan tol Padang-Pekanbaru paralel dengan pembangunan tol Pekanbaru-Dumai yang susah beroperasi sejak tahun 2020 silam. Jika saja pembangunan itu terealisasi sesuai rencana, maka pada tahun 2020 lalu, Sumbar dan Riau sudah terkoneksi dengan lancar. Namun sebagaimana kita tahu saat ini, hal itu masih jauh panggang dari api. Karenanya, harapan pembangunan itu terasa hidup kembali ketika Hutama Karya menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan proyek strategis itu tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun