Karena itu, saya meminta pemerintah perlu melakukan kajian dan langkah yang pas agar persoalan ini tidak semakin memburuk. Apalagi dalam waktu dekat, sebagian besar warga masyarakat khususnya umat Muslim akan memasuki Bulan Ramadhan dan Lebaran. Tentu saja hal ini menjadi pekerjaan rumah yang sulit dan menyita waktu dan pikiran.
Saya memperkirakan kita akan mengalami fase dimana akan terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok dan keperluan rumah tangga. Memang hal ini biasa terjadi menjelang masuknya bulan puasa Ramadhan, namun kali ini menjadi berbeda karena terjadi ditengah pandemi dan ancaman krisis pangan akibat konfrontasi politik global.
Karena itu, saya berharap pemerintah harus segera memastikan stok kebutuhan pangan tercukupi kalau perlu sampai untuk enam bulan ke depan. Kementrian terkait harus memanfaatkan dan memaksimalkan penggunaan sumberdaya dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan dan bahan baku yang terkait dengan energi (seperti batubara untuk listrik), guna mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Kita tahu berbagai komoditas energi dan sumber daya mineral, seperti minyak mentah dan komoditas lainnya masih harus diimport. Tentu aja ditengah situasi seperti ini, dikhawatirkan akan mengalami kenaikan harga seiring pecahnya perang Rusia - Ukraina.
Karena itu, saya Tim Task Force itu sudah harus dibentuk dan kelak harus bekerja secara terpadu melibatkan semua komponan lintas kementrian dan lembaga. Agar kekhawatiran akan terjadinya kenaikan harga dan kelangkaan barang dapat diatasi dan diminimalisir dampaknya. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI