Tepat hari ini 96 tahun silam para pemuda Indonesia meskipun menghadapi berbagai tantangan dari berbagai pihak terutama kelompok yang hendak mempertahankan status quo asuhan  rezim imperialis Belanda ,tetapi para pemuda terus berjuang untuk  merancang suatu bentuk kebangsaan Indonesia yang bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).Terkait hal itu para pemuda dari berbagai daerah Indonesia mengadakan berbagai rapat pertemuan dalam rangka menyatukan sikap jiwa raga dalam bingkai kebangsaan menuju kemerdekaan Indonesia .
Terkait hal itu para pemuda dari berbagai wilayah kepulauan Indonesia mengadakan pertemuan di tiga tempat terpisah untuk menghindari agen-agen intelejen rezim kolonial Belanda dan antek-anteknya,terutama di Gedung Katholieke Jangenlingen Bond,Oost Java Bioscoop dan Indonesische Clubgebouw.Dalam pertemuan tersebut para pemuda yang terdiri dari Jong Java,Jong Soematra,Pemuda Indonesia,Sekar Roekun,Jong Islamieten Bond,Jong Btaksbond,Jong Ambon,Jong Selebes,Pemuda Kaum Betawi dan Perhimpunan Pelajar Indonesia.
Dalam pertemuan ditiga lokasi berbeda tersebut selain membicarakan masalah-masalah kebangsaan Indonesiaajuga para pemuda itu membentuk organisasi kepanitiaan sebagai persiapan kongres pemuda yang rencananya akan diadakan tanggal 27 -28 Oktober tahun 1928.Di pertemuan tersebut para pemuda kemudian menyusun kepanitiaan dari berbagai unsur kepemudaan sebagai berikut:
1.Ketua:Suganda Djojopuspito dari Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia(PPPI)
2.Wakil Ketua:R.M.Djoko Marsaid dari pemuda Jawa(Jong Java)
3.Sekretaris:Muhammad yamin dari kelompok pemuda sumatra(Jong Sumatra Bond)
4.Bendahara:Amir Syarifuddin dari kelompok pemuda Batak(Jong Bataks bond)
5.Pembantu 1:Johan Mahmud Tjaja dari kelompok pemuda muslim(Jong Islamiten Bond)
6.Pembantu 2:R.Katja Soengkana dari pemuda Indonesia(Jong Indonesia Bond)
7.Pembantu 3:RCL.Sendoek dari pemuda Sulawesi(Jong Selebes)
8.Pembantu 4:Johannes Leimena dari pemuda Ambon(Jong Ambon)