Beberapa negara di kawasan itu terutama yang berhasil menggulingkan rejim-rejim otoriter Tunisia,Mesir,Libya mulai menampakkan bentuknya .Kecuali Libya setelah berhasil di kuasai  oleh NTC yang kemudian membentuk pemerintahan transisi di bawah pimpinan PM.Abdurrahim sebagai langkah langkah bagi  persiapan untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis.Namun kelihatannya, bahwa rakyat Libya  tidak jauh berbeda dari Tunisia ,Maroko dan Mesir yang selangkah lebih maju dalam proses menjadi negara-negara demokrasi di kawaasan kaya enerji ,Timur Tengah.
Dari Tunisia di beritakan bahwa Partai Islam moderat ,Ennahda memenangi pemilu pertama Tunisia setelah rejim otoriter Zein El Abeden Ben Ali ambruk dan mengasingkan diri ke Arab Saudi.Partai ERnachda di Tunisia meraih 41 persen suara akhir bulan Oktober lalu ,lalu di Maroko partai Keadilan dan Pembangunan(PJD)yang berhaluan Islamis meraih 25 persen atau 107 kursi dari 395 kursi Parlemen Maroko.Sedangkan dalam kubu Islamis Mesir yang sangat penting bagi Paman Sam-Israel juga didominasi oleh  partai partai politik yang berhalauan Islamis juga.
Menurut hasil pemilu tahapan pertama di Mesir,bahwa Partai Kebebasan dan Keadilan(FJP)sayap politik dari Ikhwanul Muslimin meraih suara mayoritas ,40 persen dan Partai Nur sayap politik Salafi meraih suara 25 persen di Parlemen Mesir.Karenanya partai yang berbasis Islam berhasil menggusur partai politik yang berbasis Liberalisme sekuler yang selama ini di adopsi oleh Husni Mubaraq selaras pesan Paman Sam-Ben Gureon dan sekutunya.Fenomena proses demokratisasi Mesir kelihatannya merupakan ajang perebutan kekuasaan antara sayap politik Ikhwanul Muslimin(FJP) yang moderat dengan sayap politik Salafi (Partai Nuor)bersamaan menggusur kelompok Liberalisme Sekuler Partai Wath yang sudah lama menopang rejim otoriter Husni Mubaraq .
Menyadari hal itu Paman Sam dengan berat hati perlu menghormati aspirasi masyarakat Mesir yang sudah lama menginginkan perubahan bentuk pemerintahan dari Liberalisme -Sekuler kepada bentuk  islamis sesuai dengan mayoritas penduduk Mesir sekitar 80 jutaan tersebut.Dalam konteks ini Paman Sam dan sekutunya tidak memiliki alternatif pilihan lain selain mengakuinya,apalagi sekiranya memperalat Dewan Tertinggi Militer supaya membatalkan pemilu karena dimenangi oleh Partai -partai berbasis Islam sebagaimana mereka lakukan sebelumnya tahun 1990-an  terhadap FIS di Aljazair,karena situasai Mesir jauh berbeda dari junta militer Aljeir.
Meskipun langkah-langkah kearah itu disinyalir memang ada ,seiring terjadi pembeikotan pemilu oleh beberapa partai politik yang beraliran Liberalisme Sekuler ,sehingga mereka berunjuk rasa di lapangan Tahrir dan alun-alun kota lainnya di Mesir untuk memprotes penyelenggaran pemilu oleh pemerintah transisi pimpinan Kamal Ganzouri .Sementara partai -partai yang berbasis Islam ,mulai dari beraliran moderat sampai garis keras tetap mengikuti Pemilu .Karena mereka sudah memprediksi sekaranglah peluang besar bagi mereka untuk meraih dukungan warga Mesir yang sudah lama terkekang aspirasi politiknya.
Paman Sam karena keterpaksaan itu lalu berbalik dari sebelumnya menganggap kelompok Islam Mesir sebagai Islam fundamentalis yang perlu dihancurkan,namun kini mereka "pura-pura"mendukungnya sebagaimana sering diungkapkan oleh Barck.H.Obama dan Hillary Clinton.Ini sesungguhnya strategi Paman sam untuk tetap bisa memelihara hubungannya dengan Mesir,negara Arab terbesar dan terpenting dalam konteks melindungi Israel. Israil sangat memahami dan mengerti apa yang sedang dipikirkan Paman Sam terhadasp perubahan yang sedang terjadi di Mesir ditengah memburuknya hubungan Israel-Mesir,dan Turki-Israel.
Walaupun negara Yahudi itu tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya terhadap apa yang terjadi di Mesir, terutama dengan beredarnya informasi bahwa terdapai para politisi yang hendak membatalkan perjanjinan Camp David yang ditandatangai rejim sebelumnya dengan Irail tahun 1978 . Negara Yahudi itu sekarang memang benar-benar terisolir dan terkurung di tengah-tengah gerakan reformasi bangsa Arab,dan semakin bertambah panik Zionis Yhaudi itu menyusul memburuknya hubungannya dengan Mesir dan juga dengan Turki.Dalam konteks ini Paman Sam menekan Israel supaya segera memngmbil-langkah untuik memulihkan kembali hubungannya dengan Turki dan Mesir.
Karena alasan inilah kemungkinan Paman Sam menekan Israel,supaya tidak menambah runcing lagi konfliknya dengan Iran.Israel akhirnya mengurungkan ancaman militernya terhadaap Iran sebagai ganrtinya Paman Sam dan sekutunya memperketat sanksi ekonominya terhadap Teheran.Kawasan ini semakin tegang menyusul terjadi penyerbuan terhadap Kedubes Inggris di Teheran disusul dengan saling mengusir diplomat anatar Inggris-Iran,yang kemudian diikuti oleh negara EU lainnya meskipun tidak sekeras Inggris.Penembakan jatuh pesawat tanpa awak AS oleh pasukan Iran dan pengeroyokan Kedubes Rusia di Doha oleh aparat keamanan Qatar tanggal ,5 Desember 2011 .Keadaan ini semakin tegang dengan pemberangkatan armada Rusia ke pangkalannya di Tarsus (Suriah)secagau tanggapan terhadap berkeliarannya armada AS di Laut tengah(USSÂ George .W.Bush),semakin emeamksa Israel agar tetap di Ghettonya sambil memantau semua dinamika Timur Tengah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H