Menurut laporan dari Tokyo,bahwa beberapa kapal angkatan laut Tiongkok mendekati kepulauan berbatu Sankeku yang oleh Tiongkok disebutnya Diaoyu hari Rabu,03 Oktober 2012.Ketiga kapal Tiongkok tersebut terus mendekati kawasan kepaulaunn sengketa itu,meskipun beberapa kapal pengawal pantai negari Sakura Jepang memberikan beberapa kali  peringatan agar menjauhi kawasan tersebut.
Memang akhir-akhir ini konflik antara Tiongkok dan Jepang terkait kepulauan Senkaku atau Diaoyu itu cenderung meningkat,sebagaiman halnya persengketaan kedua negara raksasa ekonomi dunia itu dengan Taiwan beberapa hari yang lalu.Pada waktu itu beberapa kapal pengawal pantai Jepang bentrok dengan beberapa kapal pengawal pantai Taiwan di kepulauan tersebut,namun bentrokan itu terjadi dengan saling menyernag dengan meriam air satu sama lainnya.
Terkait sengketanya dengan Jepang,Tiongkok bahkan sempat mengadakan patrolinya dengan kapal -kapal perangnya ke kawasan tersebut seiring gagalnya  perundingan yang di langsungkan antara kedua pejabat tinggi pemeritahan  kedua negara. Kemudian terjadi aksi anti Jepang di Tiongkok, terutama ketika ribuan warga  rejim komunis terbesar dunia itu dalam prosesi memperingati perangnya melawan Jepang .
Baik Jepang maupun Tiongkok terus mengadakan patrolinya di seputar kepulauan itu,sehingga semakin bertambah panasnya kawasan laut China Timur yang bisa mendorong meningkatnya ketegangan di seluruh kawasan sengketa lainnya di laut China selatan.Kawasan tersebut memang di klaim oleh beberapa negara ASEAN,Rusia,Tiongkok,Jepang,Korea Selatan,Taiwan dan Korea Utara.
Bahkan Jepang kononnya sudah membeli kepualauan Sankeku itu dari sebuah perusahaan swasta ,yang tetap tidak diakui keabsahannya oleh Tiongkok.Dalam  menanggapi pembelian  Jepang terhadap pulau sengketa itu,Tiongkok menuding Jepang telah mencurinya padahal jelas wilayah itu merupakan wilayah tidak terpisahkan dari Beijing.
Ketegangan cenderung meningkat,meskipun AS sudah mencoba meredamnya.Menlu AS,Hillary Clinton mengatakan,bahwa supaya semua pihak yang terlibat sengketa di kawasan tersebut bisa menahani diri,serta bisa mengentaskan berbagai masalah itu secara damai.Namun demikian pangkalan militer AS terus saja juga meningkat , menyusul akan di bangunnya pangkalan militer penangkis rudal di Jepang , serta pangkalan militer lainnya di  Philipina,Sinagpura,Darwin hingga kepulauan Cocos sekitar 1000 kilometer selatan Pulau Jawa.Bahakan menurut informasi terakhir,AS akan menempatkan pesawat tanpa awaknya di kepulauan itu.
Bersamaan dengan meningkatnya ketegangan di perairan yang membentang dari kepulauan Schalin, dan Paracel Spratley ,Senkoku(Diaoyu)sampai perairan  Laut China selatan  sehingga  menyentuh kepulauan  Natuna Kepulauan Riau sudah menjadi alasan kuat bagi kehadiran militer AS di kawasan . Peningkatan  itu menimbulkan  kemarahan Beijing, yang di anggapnya sebagai campur tangan AS  dalam urusan-urusan negara-negara Asia.Menurut Tiongkok,semua urusan itu hanya diselesaikan oleh bangsa dan negara-negara Asia tanpa campur tngan Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H