Berakhirnya perang dunia kedua mewariskan kehancuran berbagai aspek sosial masyarakat internasional, terutama negara negara sekutu dan poros serta berbagai kawasan lainnya yang terseret juga dalam prahara bagi kemanusian tersebut.bagi Paman Sam yang terjun dalam perang dunia jauh dari wilayah teritorialnya ,sehingga wilayah negaranya relatif utuh secara pisiknya kecuali Hawaii sehingga berbagai industrinya bekerja siang malam untuk menghasil berbagai barang yang sangat di butuhkan Eropa ,dan kawasan lainnya yang hancur karena tragedi kemanusiaan itu.
Namun berbagai aspek sosial masyarakat Eropa yang telah rusak hancur akibat peperangan itu,tidak mampu membayar harga barang teknologi yang di pasok Paman Sam karena mereka kemiskinan.Untuk itu Paman Sam mendanainya ,mengirimkan berbagai hasil teknologi kesana supaya Eropa segera bangkit kembali dari kehancurannya.Machel Plan menjadi juru selamat Eropa dan sekutunya dari pengaruh komunisme Uni Sovyet yang mulai berseberangan dengan Washington .
Mulailah babak baru yang semakin menghangat .karena baik Washington maupun Kremlin terus menerus bersaing untuk menguasai Eropa dan kawasan lainnya.Persaingan tersebut terjadi dalam berbagai aspek sosial kehidupan yang menggiring dunia kepada dua bagian,yakni Blok Barat dibawah pimpinan Paman Sam dan Blok Timur dibawah pimpoinan Lenin - Stalin .Persaingan ini semakin ketat dikuti pembentukan NATO pimpinan Paman Sam yang ditanggapi Kremlin dengan pembentukan Pakta Warsawa seiring perlombaan berbagai mesin perang,bahkan sampai mereka bersaing dalam ruang antariksa dan berbagai hulu ledak nuklir silih berganti diuji cobakan oleh kedua blok yang bersaing dalam perang dingin.
Beberapa kali kedua adi daya nyaris berhadapan langsung di medan laga,bahkan insiden teluk Babi hampir menyeret dunia kedalam perang nuklir,bersamaan kedua blok tersebut saling bersaing juga di kawasan konflik perang saudara .Sekiranya di satu pihak blok Barat maka di pihak lain pasti Blok Timur,sebagaimana terjadi dalam perang Korea,Vietnam,Afghaniustan ,Yaman ataupun konflik Arab-Israel.Konsep MIchael Gorbachev  yang mengkampanyekan keterbukan di Unni Sovyet(Glasnoot-Perestroika)telah mengantarkan Kremlin kekematiannya.Berbagai kawasan menyaksikan bagaaaimana rubuhnya Tembok Berlin,terpecahnya Uni Sovyet ,bubarnya pakta Warsawa,runtuhnya Yugoslavia seiring munculnya beberapa negara baru di Balkan, Eropah Timur ,dan negara-negara Asia tengah serta Baltik.
Di Rusia Boris Yelstin berhasil mengambil alih kekuasaan dari Uni Sovyet .dan Helmut Kol suskses pula meruntuhkan tembok Berlin untuk menyatukan bangsa Jerman yang terpecah dua(Jerman Barat dan jerman Timur) ekses dari perang dunia kedua.Runtuhnya rejim komunis mulanya masyarakat bisa bernafas lega ,namun tidak lama kemudian Paman Sam menjadi pemain utama tanpa saingan selain dirinya sendiri sehingga mudah sejkali lepas kontrol dan kendalinya.Merasa tidak ada lagi saingannya,maka Paman Sam sangat arogan dan semakin arogan yang menggap dirinya sebagai"Polisi Dunia". PBB-pun dikesampingkan oleh Gedung Putih sekiranya memang menghambat ambisis politik kepentingannya.Pakta Warsawa bubar ,tetapi NATO semakin merambah hingga ke Asia tengah.
Komunisme hancur dan kini New Liberalisme sekuler kelihatannya sedang meniti jalan serupa seiring munculnya berbagai gerakan garis keras sayap kanan di berbagai kawasan ,yang merupakan suatu reaksi terhadap kelompok Kapitalisme minoritas oleh masyarakat mayoritas interenasional yabng merasa diekploitasi oleh para kapitalis sekuler yang berbaju New Liberalisme tersebut.Paman Sam terpaksa mengemis kepada Beijing,sebagaimana juga rencana Eropa namun belum ada tanggapan serius oleh negara terbesar populasinya di dunia itu.Tiongkok yang memiliki cadangan devisa terbesar dunia telah merupakan "juru selamat"bagi Paman Sam yang nyaris bangkrut karena besarnya dana untuk peperanganyang dimulainya di Iraq,Afghanistan.
Kini setelah Barack H.Obama berhasil meyakinkan Kongres dengan peningkatan pagu hutangnya ,mulai menuai berbagai unjuk rasa dari masyarakat yang menghendaki pengekangan Kapitalisme ,kampanye ikat pinggang semakin ketatpun menuai protes dari rakyat internasional.Mulai Wall Sreet di ketiak Paman Sam sendiri sampai krisis zona Euro yang semakin meluas.Karenanya Paman Sam mulai melirik ke Pasifik dan akan menetap disana,karena konnonya Asia Pasifik lebih menjanjikan masa depannya dibanding dengan kawasan lainnya di dunia sekarang.Paman Sam hendak meningkatkan lagi hubungannya dengan kawasan Asia Pasifik yang sebelumnya sempat mendingin karena sibuk dengan Eropa,sekutu lamanya tersebut.
Kelihatannya kehadiran paman Sam di kawasan Asia Pasifik bukan hanya karena masalah ekonominya saja, tetapi juga karena kepentingan industri mesin perangnya yang sangat menggiurkan di Asia Pasifik seiring munculnya Tiongkok sebagai pemain utama kawasan teresebut.Apalagi kawasan Asia Pasifik diperkirakan kedepan sebagai kawasan rawan konflik,sengketa perbatasan,baik di laut maupun didaratan ataupun udara. Sejak lama kawasan Asia Pasifik memang masih menyimpan"bom waktu " yang siap meledak kapan saja jika tidak ada kekuatan besar yang disegani Tiongkok.Isu-isu kawasan ini terutama,sengketa Jepang-Rusia soal Sakhalin dan Kuril,Tiongkok-Jepang-Taiwan_Korea selatan mengenai laut timur,Tiongkok-Vietnam-Pilipina soal Paracel dan Spratley ,dan juga soal perbatasan antara Indonesia-Malaysia-Singapora dan sebagainya.
Selain itu kehadiran Paman Sam di Asia Pasifik juga tidak hanya untuk membendung"bahaya Kuning"dari utara sekaligus bisa memelihara jalur laut yang sangat strategis di kawasan Asia tenggara sekaligus merupakan pasar teknologi militer ,dan berbagai produk Paman Sam dan sekutunya yang memang tidak terbendung itu sebagai ekses dari kerjasama APEC,WTO .Hal ini ten saja sangat menguntung negara-negara industri maju,karena kawasan Asia Pasifik bisa menjadi pasar potensial bagi produk hasil pabrikan mereka. Semenatara seperti Indonesia kelihatannya hanya sebagai"bomper"atau batu pijakan bagi paman Sam dalam memantau aktifitas Tiongkok.Namun juga dengan 230 juta jiwa populasi Indonesia juga mereupakan pasar yang tidak diremehkena begitu saja,apalagi Indonesia masih merupakan sebagai "negara konsumtif " yang akan menjadi sarapan empuk bagi kapitalisme internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H