Mohon tunggu...
Teuku Narjul Kiram
Teuku Narjul Kiram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Hobi: Fotografi, Menulis, dan Travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Ikhlas Membawa Keberkahan: Kisah Ayah Imam Syafi'i"

3 Januari 2025   03:36 Diperbarui: 3 Januari 2025   03:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dikisahkan bahwa Ayah Imam Syafi'i, Idris bin Abbas, suatu ketika hendak bepergian ke suatu tempat. Di tengah perjalanan, ia menemukan buah delima yang terbawa aliran sungai. Ia mengambil buah tersebut dan mulai memakannya. Namun, di tengah menikmati buah itu, ia tiba-tiba teringat, "Apakah delima yang saya makan halal? Sedangkan saya tidak tahu siapa pemiliknya," gumamnya.

Idris bin Abbas kemudian bertekad mencari pemilik buah delima itu. Setelah berusaha, ia akhirnya bertemu dengan sang pemilik.

"Saya telah memakan buah delima Anda. Apakah Anda mengikhlaskannya?" tanya Muhammad bin Idris dengan penuh penyesalan.

Sang pemilik menjawab, "Saya tidak mengikhlaskannya. Kamu harus bekerja menjaga dan membersihkan kebun saya selama satu bulan tanpa gaji."

Demi menjaga dirinya dari makanan yang tidak halal, Idris bin Abbas menyanggupi syarat tersebut. Sebulan berlalu, tugasnya pun selesai, dan ia kembali menemui pemilik kebun.

"Tuan, tugas saya selama satu bulan telah selesai. Apakah Anda sekarang mengikhlaskan buah delima yang saya makan?" tanyanya.

Sang pemilik kebun menjawab, "Saya belum mengikhlaskannya. Kamu harus memenuhi satu syarat lagi. Kamu harus menikahi putri saya. Namun, ketahuilah bahwa ia seorang gadis buta, tuli, bisu, dan lumpuh."

Idris bin Abbas terdiam mendengar syarat tersebut, tetapi ia tetap menyanggupinya demi memperoleh keridhaan. Pernikahan pun dilangsungkan tanpa penghulu, hanya disaksikan oleh beberapa orang, dan dilakukan langsung oleh sang pemilik kebun.

Setelah akad nikah selesai, pemilik kebun memerintahkan Idris bin Abbas untuk menemui istrinya di kamar. Betapa terkejutnya Idris ketika mendapati bahwa istrinya bukanlah gadis buta, tuli, bisu, atau lumpuh, melainkan seorang gadis yang sangat cantik, sempurna dalam fisik dan akhlak. Namanya adalah Fathimah

Sang pemilik kebun menjelaskan bahwa ia tidak rela melepas pemuda seperti Muhammad bin Idris begitu saja. Ia menginginkan seorang menantu yang jujur, menjaga diri dari hal-hal yang haram, dan memiliki akhlak mulia. Dari pernikahan inilah lahir seorang ulama besar yang dikenal di seluruh dunia, Imam Syafi'i, yang menjadi panutan dan guru bagi jutaan kaum muslimin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun