Mohon tunggu...
Teuku Meldi
Teuku Meldi Mohon Tunggu... -

Pemerhati Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

120 Guru Mitra LPTK di Aceh Dilatih Gunakan Buku Berjenjang

23 Maret 2016   22:19 Diperbarui: 23 Maret 2016   22:35 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANDA ACEH – Kemampuan membaca merupakan ketrampilan hidup yang penting untuk menjamin keberhasilan setiap orang. Agar terampil dalam membaca, siswa perlu diberi banyak kesempatan untuk membaca buku yang relevan dalam hal isi maupun tingkat kemampuan membacanya. Demikian pernyataan Ridwan Ibrahim (22/3), Koordinator USAID PRIORITAS Provinsi Aceh yang hadir dalam pelatihan Modul III untuk tingkat sekolah SD dan MI mitra LPTK.

Secara resmi pelatihan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Amiruddin. Dia berkata “Saya mengapresiasi USAID PRIORITAS yang sudah berkontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan dasar terutama untuk Madrasah. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong motivasi dan berdampak pada peningkatan kualitas tenaga pendidik di Banda Aceh.” Ia berpesan agar peserta dapat meningkatkan ketrampilan membaca siswa melalui pelatihan ini.

Pelatihan tersebut digelar selama tiga hari dan diikuti oleh 120 tenaga pendidik yang berasal dari 12 SD/MI mitra LPTK Unsyiah dan UIN Ar Raniry. Peserta di kelompok kelas awal mendapatkan kompetensi pelatihan Buku Bacaan Berjenjang (B3). B3 dikembangkan berdasar tingkat kemampuan membaca siswa sehingga memudahkan siswa untuk memahami dan menikmati buku yang dibacanya.

Untuk mengembangkan program B3, USAID PRIORITAS bekerjasama dengan Yayasan Literasi[caption caption="BANDA ACEH – Kemampuan membaca merupakan ketrampilan hidup yang penting untuk menjamin keberhasilan setiap orang. Agar terampil dalam membaca, siswa perlu diberi banyak kesempatan untuk membaca buku yang relevan dalam hal isi maupun tingkat kemampuan membacanya. Demikian pernyataan Ridwan Ibrahim (22/3), Koordinator USAID PRIORITAS Provinsi Aceh yang hadir dalam pelatihan Modul III untuk tingkat sekolah SD dan MI mitra LPTK. 

Secara resmi pelatihan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Amiruddin. Dia berkata “Saya mengapresiasi USAID PRIORITAS yang sudah berkontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan dasar terutama untuk Madrasah. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong motivasi dan berdampak pada peningkatan kualitas tenaga pendidik di Banda Aceh.” Ia berpesan agar peserta dapat meningkatkan ketrampilan membaca siswa melalui pelatihan ini. Pelatihan tersebut digelar selama tiga hari dan diikuti oleh 120 tenaga pendidik yang berasal dari 12 SD/MI mitra LPTK Unsyiah dan UIN Ar Raniry. Peserta di kelompok kelas awal mendapatkan kompetensi pelatihan Buku Bacaan Berjenjang (B3). B3 dikembangkan berdasar tingkat kemampuan membaca siswa sehingga memudahkan siswa untuk memahami dan menikmati buku yang dibacanya. 

Untuk mengembangkan program B3, USAID PRIORITAS bekerjasama dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) dalam penyusunan materi buku dan pelatihan kepada para tenaga kependidikan agar tepat sasaran. “Guru, kepala sekolah dan pengawas yang sudah dilatih dalam pelatihan modul III ini diharapkan dapat mempraktikkan kembali B3 agar siswa terampil membaca. 

Kami akan menghibahkan B3 kepada sekolah sebanyak 628 buku persekolah atau totalnya 7.536 buku untuk 12 sekolah,” kata Ismail, Kordinator LPTK USAID PRIORITAS. B3 menjadi alat bantu belajar siswa dalam membaca di kelas awal SD dan MI. Untuk menggunakannya, peserta diajak untuk mempraktikkannya sekolah mereka sendiri pada hari ketiga pelatihan. 

Dalam kesempatan tersebut, salah seorang anggota DPRA, Bardan Sahidi, yang berkesempatan hadir untuk melihat proses pelatihan, berbagi kiat menggiring siswa agar mereka senang membaca dan cinta buku, “Metode mengajak siswa mencintai membaca diantaranya secara Informatif yaitu mendorong rasa ingin tahu siswa dengan cara menerangkan gambar-gambar yang membuat mereka senang melihatnya,” jelas dia. 

“Kedua, Rekreatif yaitu membaca dilakukan dalam suasana santai sambil bercerita, sehingga siswa merasa nyaman misalnya dilakukan di taman atau ditempat terbuka. Dan ketiga, Inovatif yaitu adanya hal-hal baru untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan imajinasi dan keterampilannya” lanjut Bardan. Anggota DPRA tersebut mengapresiasi B3 yang merupakan metode alternatif yang menarik siswa untuk melafalkan kata, kelancaran membaca dan memahami isi bacaan dengan sangat mudah dan berharap dapat menerapkannya di sekolah usai pelatihan, 

“Buku Bacaan Berjenjang ini sudah sangat tepat dipraktikkan agar siswa lebih senang membaca dan memahami isi bacaannya,” kata Bardan.***"]Penyerahan Buku Bacaan Berjenjang secara simbolis dari Pimpinan USAID PRIORITAS Aceh kepada Kakankemenag B. Aceh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun