Mohon tunggu...
Teuku Amnar Saputra
Teuku Amnar Saputra Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis dan motivator

Menulis untuk bahagia dan mencoba bermanfaat (Alumnus s1 Bimbingan dan Konseling Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Magister Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masuk Ke Goa Tembus Ke Mekkah

17 April 2024   19:00 Diperbarui: 17 April 2024   19:02 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. Teuku Amnar Saputra (Guha Tujoeh Laweung - Kab Pidie)

Mau berhaji bisa jalur pintas, yaitu masuk ke goa keluarnya ke baitullah. Hal ini mungkin tidak masuk akal bagi sebagian orang, tapi keyakinan yang demikian masih ada meskipun secara ilmiah belum dapat dibuktikan.

Ada sebuah Goa yang berna “Guha Tujoeh” atau dalam bahasa Indonesia disebut Goa Tujuh. Konon dikisahkan bahwa goa tersebut merupakan alternatif masyarakat setempat ketika hendak melaksanakan rukun Islam yang kelima, yaitu Haji ke Baitullah. Goa ini terletak disalah satu Kabupaten di Provinsi Aceh, tepatnya Kecamatan Laweung Kabupaten Pidie. Goa ini diyakini oleh masyarakat lokal adalah salah satu sarana untuk menuju ke Mekkah orang-orang terdahulu.

Dalam beberapa literatur yang tersedia di media online menyebutkan bahwa goa tujuh memiliki banyak keajaiban dan pesona di dalamnya. Bukan hanya lagenda tembus ke baitullah, namun para pengunjung dipastikan akan dibuat takjub dengan beberapa pesona dan cerita mistis yang disajikan oleh pemandu ketika memasuki pintu goa.

Penasaran dengan hal tersebut, saya kemudian langsung ke lokasi goa yang lumayan jauh dari jalan nasional Banda Aceh-Medan. Jujur meskipun saya merupakan putra daerah tapi saya baru pertama kali memasuki goa tersebut beberapa bulan silam.

Sesampai di pintu goa saya langsung di datangi oleh penduduk setempat yang menawari jasa pemandu untuk memasukinya. Saya tidak merekomendasikan teman-teman yang hendak memasuki goa tanpa pemandu karena memang didalamnya sangat gelap. Terlebih lagi ada banyak pintu didalam goa yang bisa membuat kita tersesat dan tidak dapat keluar dengan selamat.

Dinamai Guha Tujoeh (Tujuh) karena diidentikkan dengan pintu di dalam goa sebanyak 7, dan salah satunya diyakini sebagai pintu yang dapat terhubung langsung ke Mekkah. Meskipun memiliki 7 pintu namun pengunjung tidak dapat mengakses semua pintu karena lokasi yang terjal dan pintu yang sempit.

Menurut kabar dari para pemandu, goa tujuh sering digunakan oleh orang-orang untuk bertapa atau melakukan aktivitas supranatural lainnya. Sesampainya di dalam saya disuguhkan dengan beberapa penampakan yang unik nan misterius. Seperti bebatuan yang tergantung di tengah langit-langit goa, kemudian terdapat bebatuan yang berbentuk dalam beberapa bentuk unik seperti burung elang, bentuk pelaminan, berbentuk ular dan bebatuan yang mengkilap memantulkan butiran cahaya. Uniknya lagi, dalam gua tujuh ada salah satu sumber mata air yang dinamai dengan air “bismillah” yang dipercaya dapat menjadi obat baik diminum maupun dibasuh ke permukaan tubuh.

Cerita lain dan kejadian yang tidak masuk akal adalah ada banyaknya dukun yang mencoba mengeluarkan batu mulia atau pusaka yang ada dalam goa tersebut, namun sesampainya di luar menjadi batu biasa kembali. Antara percaya ataupun tidak tapi begitulah petuah yang sampaikan kepada saya sehingga tidak ada yang boleh mengeluarkan apapun yang menjadi milik goa.

Terlepas dari benar atau tidak, cerita yang ada di goa tujoeh sudah menjadi lagenda yang diyakini oleh masyarakat pada umumnya, meskipun cerita tersebut hanya diwarisi secara turun-temurun tanpa pernah adanya pembuktian. Keunikan kisah dan pemandangan yang ada didalam dan diluar goa kemudian menjadikan goa tujoeh sebagai salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun