Gambar:CNN /Reuters Salah seorang anggota Senat AS dari Partai Republik ,John MacCain menuding Presiden Barack Obama  yang masih ragu untuk mengatakan bahwa pencopotan presiden Muhammad Mursi dari jabatannya oleh junta militer Rabu malam 3 juli 2013 itu kudeta .Padahal itu jelas dan sangat tranparan,bahwa apa yang dilakukan oleh angkatan darat pipinan Jenderal Abdel Fattah El Sisi  terhadap Presiden Muhaammad Mursi itu merupakan suatu kudeta militer yang tidak bisa dibenarkan oleh sebuah negara manapun yang masih menjunjung tinggi aspirasi rakyat. Namun demikian Presiden Barack Obama masih berupaya mengelanui masyarakat internasional dengan alasan bahwa kuseta itu didukung jutaan rakyat dari kubu oposisi yang minoritas itu.Untuk mendukung argumentasinya itu pem,impin junta Jenderal Abdel fattah El Sisi menyerukan kepada rakyat Mesir supaya mendukung kudeta yang dilancarkannya terhadap Presiden Muhammad Mursi,hasil pemilu tahaun 2011 tersebut. Padahal jelas hasil Pemilu tahun 2011 suara mayoritas raakyat Mesir diberikan kepada FJP yang mengusung Muhammad Mursi sebagai Presidennya,dan merekalah yang berhasil memenangkannya meskipun kelompok oposisi dari komunitas liberal sekuler itu tidak mengakui kekalahannya.Lalu mereka merongrong pemerintahan Mursi sehingga tidak bisa menjalankan roda pemerintahannya secaraa maksimal .Krisis politik selama revolusi pemggulingan rejim Husni Mubaraq belum berakhir ditambah lagi dengan aksi-aksi anarkhieme yang dilancarkan oposisi,sehingga krisis semakin bertambah besar. Krisis ini kemudian dijadikan suatu"pembenaran"oleh Jenderal Abdel Fattah El Sisi untuk melancarkan kudeta tersebut,namun AS masih enggan menyebutnya itu kudeta.Suatu persepsi yang sangat zaif bagi AS jika hal tersebut belum bisa disebut kudeta.Presiden Barack Obama khawatir jika Presiden Muhammad Mursi berkuasa akan mengakibat buruk bagi Israel,karena Ikhwanaul Muslimin sebelumnya pernah menyerukan bagi pembatalan perjanjian Camp David yang ditandatangani Presiden Anwar Sadat dengan Israel tahun 1979 . Sementara pihak oposisi meskipun minoritas relatif sepaham dengan Gedung Putih,karena mereka itu merupakan mantan pengikut rejim diktator Hsni Mubaraq yang pasti mendukung perjanajaian itu dan juga sangat setuju dengan kebijakan Israel terhadap Palestina.Husni Mubaraq juga memblokade perbatasan Mesir-palestina saat Israel menggempur daerah pendudukannya itu.Bahkan sebelum Israel menggempur Palestina ,Mesir diberi tahukan terlebih dahulu oleh Zionis israel supaya Cairo tidak terkejut karenanya. Begitu juga ketika Junta militer Jenderal Abdel fattah El Sisi melancarkan kudetanya terhadap presiden Muhammad Mursi,Israel sudah diberitahukan sebelumnya juga. Terkait masalah itu,hubungan junta militer dengan israel lebih baik sehingga sangat disenangi oleh Washington yang membuat AS masih enggan mengatakan hal kudeta .Itulah sesungguhya yang terjadi di Mesir saat ini,namun pihak oposisi AS Partai Republik  tentunya menudingnya sebagai kudeta.Tetapi jika republik yang berkuasa,maka Demokrat akan juga melakukan hal yang sama.Karena AS baik dikuasai oleh Partai Demokrat ataupun Partai Republik perseosi mereka terhadap Ikhwanul Muslimin sama saja,karena Ikhwanul uslimin menghendaki pemberlakukan syariat islam di Mesir.Ini tidak disenangi oposisi Mesir dan juga AS.Dalam berbagai pidato kampanyenya yang dikemukakan oleh kandidat Republik anti Arab Palestina,dan juga anti pemberlakukan syariat islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H