Mohon tunggu...
teuku.muhammad nurdin
teuku.muhammad nurdin Mohon Tunggu... -

Sebagai guru sejarah yang suka membaca dan menulis apa saja yang berguna bagi semua.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terkait Isu Invasi AS ke Suriah, Rusia Perkuat Militernya di Laut Tengah

30 Agustus 2013   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:36 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13778535661014087747

Gamabar:AP AS dan sekutunya akan menjadikan isu penggunaan senjata kimian oleh  pasukan pemerintah Suriah sebagai pembenaran untuk menggempur rejim Bath tersebut,tetapi Rusia dan Tiongkok pendukung utama rejim di Damascus itu tentu saja akan menghalanginya sebagaimana  telah dilakuakannya di DK-PBB tahun lalu sehingga AS dan sekutunya tidak berkutik.Rusia dan Tiongkok memveto setiap resolusi DK-PBB  yang bisa membabayahakan  kedaulatan Suriah,karena  Moskow dan Beijing keberadaan Suriaha sangat penting baginya. Bagaia Rusia ,Suriah itu  merupakan  jalur  strategis sebagai aksesnya ke Laut tengah daana  Rusia memiliki pangkalan  AL-nya di Suriah.Selain itu Rusia  merupakan pemasok utama berbagai jenis persenjataan ke Suriah ,yang sampai sekarangpun Rusia  masih memasok berbagai  peluru kendali anti serangan udara dan anti rudak ke Damascus  meskipun dikenakan embargo oleh PBB.Sementara bagi Tiongkok ,Suriah  tidak hanya sebagai pembeli mesin perang konvensitional dan  berbagai  produksi  tektilenya tetapi juga  sebagai lumbung  minyak  penting bagi negara" Tirai Bambu" tersebut. Sementara bagi AS dan sekutunya  memang sejak lama  hendak mengancurkan rejim Bath Suriah,tetapi sejauh ini belum berhasil karena selalu saja di halangi oleh Rusia dan Tiongkok ,dan  jika benar pasukan Suriah  menggunakan senjata kimia Minggu 21 Agustus lalu  bisa  mereka jadikan"pembenaran"untuk merealisasikan cita dan tujuannya.Sekarang Presiden AS,Barack Obama sedang  membicarakan serius  dengan dewan penasehat keamanannya  di Washington seiring minta  persetujuan Kongres dan Senat AS terkait tindakannya  terhadap Bashara Al Asad ,ujar Jubir Gedung Putih Jay Camey. Kelihatannya Inggris yang selalu siap mengikuti jejak AS,sementara Perancis  terkesan masih ragu-ragu dan kelihatannya lebih memilih jalur  politik ketimbang militer,karena Perancis dan Suriah terkait  hubungan historiasnya yang relatif lebih bnaik dengan negara AS dan sekutunya lainnya.Perancis sebagai mantan penjajah Suriah ,yang sedikit banyak  memliki kedekatan dengan negara tersebut.Dalam konteks inilah Perancis  kurang  menyetujui langkah yang akan ditempuh AS ,bahkan pernah negara Perancis  enggan mempersenjatai kelompok oposisi dukungan AS dan sekutunya itu. Semua itu tentu perlu suatu pertimbangan sebelum AS dan sekutunya  melakukan tindakan militer terhadap pemerintah Bath  Suriah,tetapi kelihatannya  serangan itu  semakin  dekat yang oleh Jubir Gedung Putih Jay Camey disebutkan dalam beberapa mendatang .Tanggapan terhadap Suriah  sedang di matangkan,ujar Menhan AS William Hage kepada pers di Washington hari Selasa 27  Agustus 2013 .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun