Mohon tunggu...
Tety Thea
Tety Thea Mohon Tunggu... wiraswasta -

?

Selanjutnya

Tutup

Catatan

merindu

16 September 2011   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:55 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana,di bawah rindangnya pohon mahoni di ujung kampung aku pernah menunggumu.kau memang datang,tapi kenapa kau tak menyapaku..? senyum termanis yang sengaja ku berikan khusus untukmu pun tak kau balas. Tapi aku tak kecewa,melihat kau hadir di depan mataku saja aku sudah merasa senang.akupun tak berharap kau dekati,jujur.... Bodymu yang tinggi besar itu pernah sukses membuatku ketakutan dan lari terbirit-birit,waktu itu kau malah mengejarku hingga aku terjerembab ke dalam sungai,dan.... kau berhasil mebuatku menangis. Tapi entah kenapa,aku selalu merindukanmu,hingga aku rela menunggumu berjam-jam di bawah pohon mahoni itu.pohon mahoni saksi bisu,bahwa aku pernah merindukanmu saat itu. Di akhir hayatmu kau pun membuatku menangis,aku tak tega melihatmu bersimbah darah di halaman mesjid. tukang jagal itu telah 'membunuhmu',tepat ba'da shalat iedul adha. emutkakebo.comDi sana,di bawah rindangnya pohon mahoni di ujung kampung aku pernah menunggumu.kau memang datang,tapi kenapa kau tak menyapaku..? senyum termanis yang sengaja ku berikan khusus untukmu pun tak kau balas. Tapi aku tak kecewa,melihat kau hadir di depan mataku saja aku sudah merasa senang.akupun tak berharap kau dekati,jujur.... Bodymu yang tinggi besar itu pernah sukses membuatku ketakutan dan lari terbirit-birit,waktu itu kau malah mengejarku hingga aku terjerembab ke dalam sungai,dan.... kau berhasil mebuatku menangis. Tapi entah kenapa,aku selalu merindukanmu,hingga aku rela menunggumu berjam-jam di bawah pohon mahoni itu.pohon mahoni saksi bisu,bahwa aku pernah merindukanmu saat itu. Di akhir hayatmu kau pun membuatku menangis,aku tak tega melihatmu bersimbah darah di halaman mesjid. tukang jagal itu telah 'membunuhmu',tepat ba'da shalat iedul adha. emutkakebo.com [caption id="attachment_131614" align="alignleft" width="275" caption=""][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun