Mohon tunggu...
Tetty Partika
Tetty Partika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Seorang mahasiswi jurusan Komunikasi yang suka membaca, dan menulis mengenai hal-hal yang ada disekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semarak Sedekah Bumi Desa Rowosari: Merayakan Panen Melimpah dan Melestarikan Budaya Lokal

8 Juni 2024   07:35 Diperbarui: 8 Juni 2024   07:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi by Tetty Partika

Desa Rowosari, Pemalang (2/6) -  Desa Rowosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, semarak dengan tradisi tahunan Sedekah Bumi. Acara ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengungkapkan rasa syukur atas panen melimpah dan memanjatkan doa bersama untuk keselamatan desa.

Sedekah Bumi lebih dari sekadar acara, tetapi merupakan tradisi yang mengakar kuat di Desa Rowosari. Tradisi ini bukan hanya ungkapan syukur atas panen melimpah, tetapi juga doa untuk keselamatan desa, mempererat silaturahmi antar warga, dan melestarikan budaya lokal.

Kirab Gunungan Hasil Bumi menjadi momen paling ditunggu. Gunungan hasil bumi yang dihias indah diarak keliling desa, menarik perhatian setiap pasang mata. Setelah diarak, gunungan ini diperebutkan dengan antusias oleh masyarakat. 

Dokumentasi by Tetty Partika
Dokumentasi by Tetty Partika

Di sore hari, warga berkumpul di Pendopo Balai Desa Rowosari untuk Tasyakuran dan doa bersama. Acara ini menjadi wadah untuk memperkuat rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil bumi dan memohon keberkahan bagi desa.

Tradisi Sedekah Bumi tak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga menjadi pengingat bagi generasi muda untuk selalu menghargai jerih payah para leluhur dalam membangun desa. 

Pada sambutannya Nur Salim selaku mantan lurah mengatakan bahwa budaya merupakan tanggungjawab kita semua. 

 "Nguri-nguri budaya adalah tanggung jawab kita bersama," Ujar Nur Salim. 

Sedekah Bumi Desa Rowosari menjadi bukti bahwa tradisi dan budaya lokal masih memiliki tempat yang spesial di hati masyarakat. Tradisi ini bukan hanya tentang panen melimpah, tetapi tentang rasa syukur, doa, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun