Bu, kemarin suami saya telpon, katanya sakit , kasihan juga pasti gak ada yang ngurus.
Itu berita pagi ini yang di bawa oleh pembantu saya.
Sedikit cerita pembantu ku ini datang dari jawa dengan dua orang anaknya karena ga tahan dengan kelakuan suaminya yang punya perempuan lain.
Menurut si bibi dia gak pernah di beri uang belanja , sampai sampai si anak yang no 1 harus berenti sekolah .
Mereka hidup di Jawa juga hanya karena si bibi menjadi pembantu rumah tangga.
Karena ga kuat dan ajakan keluarga bibi , mereka datang ke Bogor ini dan akhirnya terdampar di rumah saya sebagai pembantu.
Si bibi sering cerita bagaimana susahnya hidup mereka di Jawa ditambah lagi dengan kelakukan suaminya yang main perempuan.
Tapi pagi ini mendengar cerita bibi aku jadi kesal sendiri , ngapain juga kasihan toh selama ini dia bersenang senang dengan perempuan lain.
Emang kadang dari cerita si bibi dia kelihatan masih mengharapkan suaminya kembali kepadanya.
Akhirnya aku bertanya kepada dia , terus maunya ngimana ? Dia bilang gak tau nich bu .. terus aku bilang ke dia selama ini apakah ada satu aja kebaikan yang bisa di ingat untuk menutupi semua kejelekan suaminya . Si bibi menjawab dengan ketus , " boro - boro bu kita ga makan aja dia gak tau kok "
Terus aku bilang ya udah bibi kerja yang benar aja sama anak - anak ngapain ambil pusing , anggap aja dia uda gak ada lagi.