Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahagia bersama Mendulang Karya

13 Februari 2023   21:40 Diperbarui: 13 Februari 2023   22:00 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bahan motivasi, saya membuat akrostik dengan nama saya.

 Teti Taryani

Temaram beranjak perlahan, jelang malam berselimut kabut
Elang kecil coba kepakkan sayap
Terbang lintasi lembah nan gersang
Ingat petuah bundanya:

Terbang perlahan tanpa suara. Hinggaplah di dahan kokoh nan rimbun
Arahkan mata sejauh kau bisa
Riangkan hati jelajahi dunia
Yang dulu hanya harap dan bayang
Asa yang kausimpan di lubuk hati
Niatkanlah, kaugapai di jalan rida-Nya
Ingat, kepakkan sayapmu untuk kebahagiaan semesta.

Sesuai dengan janji, saya mengedit puisi karya siswa dan menyampaikannya pada penerbit. Dengan sabar, anak-anak menunggu hasil penerbitan buku Sehimpun Akrostik Unik karya Kelas X OTKP SMKN 1 Tasikmalaya. Alhamdulillah, ternyata bukunya segera tiba di tangan kami.

Sebelum menulis puisi akrostik di kelas X OTKP, saya pernah menjadi pembina ekstrakurikuler Sanggar Bahasa dan mengajak siswa anggota ekskul untuk menulis antologi puisi. Pada bulan Oktober 2019, siswa diajak menulis tiga macam puisi dengan menggunakan beberapa kata kunci, menentukan tema tertentu yang disepakati, serta puisi bebas. Jadi, setiap anggota menulis tiga puisi yang dibukukan dalam Antologi Puisi Semarak Sanggar Bahasa SMKN 1 Tasikmalaya. Luar biasa! Tidak perlu menunggu lama, alhamdulillah buku ini terbit pada bulan Januari 2020.

Selain itu, anak-anak kami. siswa kelas XI Akuntansi menulis cerpen untuk memenuhi tugas sekaligus untuk dibukukan. Ternyata benar, janji hendak menghimpun karya dalam antologi cerpen Embun Pagi di Teras Akuntansi 2020 ini membuat siswa terpacu dalam menulis cerpen. Cerpen-cerpen yang mengisi kegiatan belajar daring tersebab musibah Covid-19 ini merupakan bukti karya nyata siswa di tengah keterbatasan.

Mengenang kreasi dan kehebatan anak-anak dalam berkarya, ternyata memberi kebahagiaan yang sangat nyata.

Tasikmalaya, 13-2-2023

*Dari kumpulan artikel dokumen pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun