Seorang anak kecil dengan wajah iseng dan senyum ditahan mengendap-endap sambil membawa dua sisih sandal yang berbeda. Sandal satu berwarna krem berhias ornamen beruang lucu, sedangkan sandal lainnya berwarna cokelat. Dari bentuknya dapat ditebak kalau sandal itu milik anak laki-laki dan perempuan.
Dia bergerak menuju halaman rumahku. Sebentar celingukan seperti ada sesuatu yang dicari. Rupanya dia mencari tempat strategis untuk menyembunyikan sandal yang dipegangnya.Â
Senang betul ekspresinya saat menemukan lokasi berumput di sela-sela pepohonan dalam pot. Setelah berhasil menyembunyikan sandal itu, dia pun kembali masuk rumah sebelah untuk melanjutkan bermain dengan temannya.
Aku yang saat itu tengah menyetrika melihat perilakunya dengan jelas karena posisiku di dekat dinding kaca rumah yang menghadap halaman. Anak itu memang iseng dan saat bermain di rumah dengan cucuku beberapa kali dia menyembunyikan remote TV, mainan, atau alat gambar. Saat itu kumaklumi karena dia hanya anak-anak.
Tidak berapa lama, anak perempuan keluar rumah untuk pamit pulang. Dia kebingungan dengan sandalnya yang tinggal sebelah.Â
Yaz, anak kecil yang tadi menyembunyikan sandalnya, tidak mau memberi tahu di mana sandalnya. Alhasil anak perempuan itu pun pulang dengan sebelah sandal.
"Sandalnya sudah dibuang! Rasain!" ujar Yaz dengan mimik senang.
"Wah, kalau begini mah atuh aku harus beli sandal baru!" jawab anak perempuan putri bungsu Pak RT itu sambil berlalu pulang. Langkahnya terdingkluk-dingkluk karena hanya memakai sandal sebelah.
Tawa Yaz membahana. Aku hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Yaz dari balik dinding kaca rumah.
Tetiba, Kakang pemilik rumah juga kebingungan mencari sandalnya. Yaz bilang kalau dia tidak tahu di mana sandal milik Kakang.Â