Sharing aja barangkali ada yg butuh info sekitar kuret dan penggunaan BPJS.
Awal tau positif hamil setelah telat 1 bulan, memang awalnya tidak ada program hamil mengingat usia sudah mau 38 dan saya tidak menggunakan program KB pemerintah, KB kalender saja.. selalu berhasil sebelum-sebelumnya, tapi ya itu dia ada saja saat kecolongannya saat mulai kurang waspada.Â
Hamil terakhir usia tiga puluh lima tahun anak ketiga rasanya lumayan menguras energi, otot-otot rasanya banyak yang putus, sudah tidak sanggup lagi untuk menjalani proses maternity. Namun pada akhirnya saya dan suami sepakat untuk menerima kehamilan itu dan berusaha mensyukuri  kepercayaan-Nya lagi.Â
Memasuki bulan ramadhan 2018, saya pun ikut puasa karena merasa baik-baik saja dengan kehamilan yg memasuki bulan ke-2. namun setelah 10 hari berpuasa terjadi pendarahan yg cukup banyak, saya pun merasa cemas! Â
Pengalaman kehamilan pertama dulu ada keluar flek itupun hanya segaris saja nodanya di celana dalam saya, namun saya menemui dokter juga untuk memastikan kondisi janin.  Waktu itu  dokter ginekolog langsung mendiagnosa janin tidak berkembang, dengan usia kehamilan 6w (enam minggu).Â
Lalu saya mengalami pendarahan lagi di kehamilan saya ke-5 ini, mungkin karena faktor usia dan sebelumnya saya baru mengalami masa berkabung yang lumayan menguras energi jiwa.Â
By the way, saya langsung cari pertolongan dokter dan bidan, hari ke-3 masa pendarahan bertemu dokter ginekolog lalu melakukan pemeriksaan dengan USG (Ultra Sono Graphy) di kliniknya dr.Arief,Spog.Â
Dokter Arief mengatakan janinnya sudah mau keluar tapi denyut jantungnya masih ada, disana dokter ngecek juga lubang rahim (memang risih rasanya, tapi saya tidak punya pilihan lain saat itu) apakah masih tertutup atau sudah terbuka, dan ternyata pintu rahimnya masih tertutup.
Dokter menyarankan untuk mempertahankan kandungan, saya diberi suntikan penguat dan beberapa resep obat penguat dan suplemen ibu hamil periksa dan obat habis Rp 600r- an, setelah lima hari kemudian pendarahan baru berhenti, selama itu saya bedrest di rumah dan hanya melakukan kegiatan-kegiatan ringan saja di rumah.Â
Setelah Hari Raya Idul Fitri 2019, habis lebaran baru bisa kontrol lagi, karena libur panjang praktek dokter baru buka lama setelah hari raya, dan untuk memastikan kondisi janin dengan lebih baik, bidan saya menyarankan untuk melakukan USG 3D/4D , karena hasl pemeriksaan bidan tidak menemukan detak jantung pada janin saya dengan kualitas USG yang ada.Â
Akhirnya saya coba di RS TNI AU Sulaiman daerah jalan Kopo ginekolognya dengan USG 4D, praktek malam mulai pukul 8, saya datang ditemani suami dan anak  (yang menunggu antrian sampai ketiduran di bangku tunggu RS), biaya periksa Rp 100rb, dan saya dapat giliran periksa hampir pukul 10 malam.Â