Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesuling

27 Juni 2016   18:49 Diperbarui: 27 Juni 2016   19:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dari sesuara buluh bambu
menyihir alammu dengan lengking
bawa jiwamu merasa
mendengar jiwa sang pesuling

nyanyian hangat pagi
kicau sambut mentari
desau sungai berlari
ricik air jatuh
debur ombak pecah
siulan angin gurun
gemersik daun kering
senandung hitam malam
dari rerambat relung bambu

katamu itu indah
bisiknya andai engkau tahu
disimpannya di balik dada
di balik julang jajaran tulang
sembunyi dari mata sendiri
ia berlalu ke dalam kabut

(sela)

bahwasanya suara itu keluar
dari bambu yang kulukai
dari lubang yang tak kututupi

 

jkt,27 juni 16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun