Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meditasi dalam Pasar #puisi

28 Februari 2016   19:19 Diperbarui: 4 Maret 2016   21:28 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

catatan orang pasar 

di tengah lalu lalang
yang membeli dan berjualan
aku turut mengais kehidupan
ya, supaya bisa makan
dan menabung persediaan
agar jangan ada kelaparan

‘ boleh bu
mari bu
gamis. blus. tunik
legging, jegging dilirik
siapa tahu ada tertarik ‘
sapa-sapa rayu-rayu berlarik
seperti garis dan warna di kain lurik
keseharian nan hidup di agung batik

kau tahu…?
umur pakem ini ribuan tahun
perjalanan yang membentuk hidup bijak
pernafasan teratur agar hidup berpijak
menarik melepas
menjual membeli
mengosong mengisi
menyediakan menghadiahi
ini siklus kehidupan
menghargai mengasihi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun