manusia tak bisa mengisi manusia
pun capaian kesadaran sejati diri
sebuah kekosongan azali tersedia
mengerak manusia cinta penciptaÂ
jalaludin rumi pujangga berfatwa
aku adalah tuhan; sebuah kerendahhatian
sebab manusia itu melepas keegoan
mengosongkan diri
mempersilahkan tuhan mengisi
bagaimana hal terjadi?Â
sebab keesaan tuhan
tak sama ketunggalan manusia
ia tetap di atas
tapi juga ada dimana-mana
seperti angin
seperti suara suling,
seperti angin berjiwa peniupnya
ia meniup Pesuling Agung
supaya rohnya menyuci hati
memenuh dan menggerak cinta
demikian ia dan manusia seirama
Pesuling Agung meniup pesuling
supaya rohnya menyuci hati
memenuh dan menggerak cinta
demikian ia dan manusia seirama
sang pesuling meniup suling
supaya rohnya menyuci hati
memenuh dan menggerak cinta
demikian ia dan manusia seirama
ia tetap di atas
seperti angin
seperti suara suling,
seperti angin berjiwa peniupnya
demikian ia dan manusia seirama
Â
jkt, 100816
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H