Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesuling

11 Agustus 2016   00:26 Diperbarui: 11 Agustus 2016   00:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

manusia tak bisa mengisi manusia
pun capaian kesadaran sejati diri
sebuah kekosongan azali tersedia
mengerak manusia cinta pencipta 

jalaludin rumi pujangga berfatwa
aku adalah tuhan; sebuah kerendahhatian
sebab manusia itu melepas keegoan
mengosongkan diri
mempersilahkan tuhan mengisi
bagaimana hal terjadi? 

sebab keesaan tuhan
tak sama ketunggalan manusia
ia tetap di atas
tapi juga ada dimana-mana
seperti angin
seperti suara suling,
seperti angin berjiwa peniupnya

ia meniup Pesuling Agung
supaya rohnya menyuci hati
memenuh dan menggerak cinta
demikian ia dan manusia seirama

Pesuling Agung meniup pesuling
supaya rohnya menyuci hati
memenuh dan menggerak cinta
demikian ia dan manusia seirama

sang pesuling meniup suling
supaya rohnya menyuci hati
memenuh dan menggerak cinta
demikian ia dan manusia seirama

ia tetap di atas
seperti angin
seperti suara suling,
seperti angin berjiwa peniupnya
demikian ia dan manusia seirama

 

jkt, 100816

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun