Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pesuling

30 Juli 2016   01:35 Diperbarui: 30 Juli 2016   01:47 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kalam yang bernas turun kala malam
hening terdengar suling di hati bening

dengan memejam mencipta malam
mencipta tenang mewujud bening
setiap inchi kulit menikmat pelukan sadar
lalu laju di alun nafas menuju diam

bungkam dan hikmatlah
dengar jiwamu sendiri
jangan usik perjumpaannya
antara jiwamu dengan jiwanya

ini percakapan rahasia
seperti tubuh suling
yang mendengar getar jiwa peniupnya
dan tergetar oleh udara cinta
nafas Sang Pesuling Agung

hening terdengar suling di hati bening
kalam yang bernas terbit sebagai fajar

 

jkt, 30/7/16

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun