Mohon tunggu...
Teten Rustendi
Teten Rustendi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm From Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sarapan Asyik di Tasik

25 Desember 2011   02:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 2532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

KOTA Tasikmalaya menjelang akhir tahun semakin memikat. Warga bersiap menyambut pergantian tahun. Mereka tak ingin melewatkan momen spesial itu dengan berbagai kegiatan. Sekelompok seniman tengah menyiapkan perfomance art yang akan berlangsung di pusat kota, Jalan Kiai Haji Zaenal Musthafa. Sementara bagi komunitas sepeda, even peralihan tahun itu bakal menggelar nite ride. Bertepatan dengan libur Natal, para pelancong dari luar kota singgah ke kota yang berjarak 130 kilometer dari Bandung. Aktivitas mereka selama di berada di daerah dengan jumlah penduduk 600.000 jiwa ini biasanya mengunjungi sentra batik di Kampung Ciroyom, sentra bordir di Kawalu, sentra kerajinan mendong di Purbaratu, objek wisata Situ Gede, Situ Cibeureum, dan lain-lain. Sementara jika ingin bertandang ke daerah tetangga Kabupaten Tasikmalaya, referensi objek wisata menarik ada di Gunung Galunggung dan Pantai Cipatujah. Akan tetapi, dalam kurun waktu satu dekade terakhir, terjadi perkembangan signifikan wisata kuliner wilayah berjuluk Kota Resik. Ratusan area kuliner baru bermunculan menyajikan kudapan khas yang membikin lidah pelancong penasaran. Jika di tempat lain wisata kuliner bisa dilakukan kapan saja. Khusus Tasikmalaya. Kala sarapan merupakan waktu yang tepat mencari kuliner enak di kota yang dipimpin H. Syarif Hidayat. Beragam menu untuk sarapan enak dan bergizi terhampar di kota yang baru saja berulangan tahun ke-10.

Bubur H. Zaenal di Kalektoran

Berada di pusat kota, dekat dengan Masjid Agung. Di sepanjang Jalan Raden Ikik Wiradikarta ini para pedagang makanan legendaris setiap hari setia memenuhi kebutuhan sarapan warga.

Dari mulai bubur H. Zaenal yang sudah berjualan sejak tahun 70'an. Ikon bubur paling terkenal seantero Kota Tasikmalaya. Bubur beras bercitarasa gurih, dengan suwiran daging ayam porsi banyak menyatu mantap saat santap. Harga bubur H. Zaenal memang paling mahal daripada bubur sejenis yang juga banyak dijajakan para pedagang di atas roda. Seporsi kuliner legenda itu mendapat bandrol Rp 15.000-Rp20.000. Jika Anda bertemu dengan orang Tasik dan langsung berucap Bubur H. Zaenal, pasti ia akan langsung akrab. Cobalah. Jika budget tak mencukupi. Orang bisa sarapan bubur ayam dengan rasa yang hampir sama dengan bubur H. Zaenal. Pedagang menjajakan dengan menggunakan roda di Jalan dr. Soekardjo, Jalan, Tarumanagara, Jalan Yudanagara, Jalan Tawangsari, dll. Mereka menjual seporsi bubur dengan harga Rp 4.000-Rp5.000. [ Bubur Mang Haji Zaenal. Legenda bubur di Kota Tasikmalaya. Berjualan mulai pukul 6.00 s.d 11.00.] [Menikmati sarapan bubur termewah di Kota Tasikmalaya bersama teman H. Yepi Rakhman-pakai kaos hijau] Tutug Oncom Kalektoran Nasi tutug oncom (TO) merupakan kuliner khas Kota Tasikmalaya yang tak ada di tempat lain. Olahan oncom bercampur dengan nasi hangat menciptakan sensasi sendiri di lidah. Gurih dan pedas dari cocolan sambal terasi dan sambal hijau membikin penggemarnya, ingin makan terus dan terus lupa berhenti. Tempat sarapan TO yang banyak dikunjungi orang masih berada di kawasan Kalektoran. Pedagang menjual seporsi TO Rp 3.500 - Rp 4.000. Itu belum termasuk teman lauk seperti bala-bala (bakwan), goreng tahu, gehu, goreng telur, cumi, ikan asin, dan lain-lain. Apabila ingin menikmati TO pada siang hari, orang bisa menyambangi kawasan Dadaha. Di sana terdapat peracik tutug oncom yang tak kalah enak, bernama TO Benhil di pinggir Sungai Cikalang. Buka mulai pukul 14.00 dengan harga seporsi yang hampir sama. Sementara jika kehabisan bisa mengubah arah ke Jalan BKR, ada lebih dari lima saung menawarkan menu utama tutug oncom. [Bertemu dengan penulis buku "Tasik Funtastik Kuliner Kang Maul Yudiman di lokasi lama TO Kalentoran Jalan Raden Ikik Wiradkiarta] [Tutug oncom Kalektoran. Menu sarapan yang bisa membikin keluar keringat: Foto Koleksi Maulana Yudiman] Angeun Tutut di Pasar Kojengkang Dadaha Ini menu makanan yang merakyat di Kota Tasikmalaya. Meski agak susah menemukan pedagang angeun tutut, orang bisa menemukan di Pasar Kojengkang Dadaha, pedagang menjual sebungkus Rp1.000-Rp1.500. [Angeun tutut menu zaman dahulu yang masih bertahan. Tak tergerus zama dengah har sebungkus Rp1.000] Kupat Tahu Mangunreja di Pasar Kojengkang Dadaha Kupat tahu termasuk makanan yang paling banyak penggemarnya. Selain rasa yang gurih, juga termasuk makanan lembut saat masuk mulut. Tak heran, para orang tua menyukai olahan makanan yang mencampurkan ketupat, tahu gorang dengan taburan bumbu kacang. Jika ingin menikmati sarapan kupat tahu bisa datang ke Kupat Tahu Mangunreja di kawasan Pasar Kojengkang Dadaha. Pedagang berjualan menggunakan roda dan mangkal dekat lapangan basket. Seporsi kupat tahu berbandrol Rp4.000-Rp5.000. Apabila ingin menikmati menu kupat tahu yang lebih mewah bisa mengunjungi Kupat Tahu Kabita di Jalan Tarumanagara dan Kupat Tahu Esah di Jalan Empang. Dengan harga lebih mahal kisaran Rp8.000-Rp10.000, pengunjung bisa menikmati seporsi kupat tahu dengan rasa yang pas dengan harga yang pantas. [Kupat tahu mangunreja di Kawasan Pasar Kojengkang Dadaha yang senantiasa membuat rindu dari sisi rasa] [Dengan tambahan kecap produk asli Tasikmalaya Cap Ikan dan Bulan, makan kupat tahu semakin mantap] Selamat menikmati sarapan asyik di Kota Tasik!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun