Bertemu dengannya di sebuah rumah sakit terbaik di Taiwan. "Aku kaburan, Mbak" katanya saat ku tanya memang dia gak punya ID card, mau kirim uang kok pinjam ID-ku?
"Kenapa sih mau kabur?" Pertanyaan gokil memang, tapi hanya itu yang bisa ku keluarkan sebagai pelampiasan kekesalan.
"Ogah pulang, Mbak. Bandara di Indonesia menakutkan!"
"Ngaco! Emang rupa Bandara seperti kuntilanak atau pocong ya?" Pikirku, waras gak nih masa menjadi kaburan (TKI Ilegal) gara-gara "Bandara yang menakutkan"?
"Yaa...tempatnya sih sama kaya Bandara Taiwan, cuma orang-orangnya itu lho, petugas-petugasnya itu hiyyy.... melihat TKI bagaikan Victoria melihat Bella" Ha? Gila, nih TKI penggemar TWILIGHT pula rupanya.
Tapi emang iya sih, setelah adanya pemberitaan pemerintah (Petugas Bandara) Indonesia yang (katanya) membebaskan BMI Hong Kong dan Taiwan untuk TIDAK HARUS melalui terminal tiga/empat/ dll saat pulang ke tanah air, ternyata kabar itu BOHONG belaka.
BMI baik yang pulang dari Taiwan maupun dari HK TETAP digiring ke Terminal tiga/empat dan TETAP pula jadi objekan pungli serta pemerasan! (Sesuai dengan laporan BMI yang pulang bulan Juli dan Agustus 2010/bukti/foto/rekaman dll tersimpan)
Geleng-geleng kepala atas kinerja BNP2TKI dan koloninya (siapapun itu mau Depnakertrans atau apalah namanya) tidak cukup. Yang perlu kita lakukan adalah TINDAKAN!
Apa mau TKI waras alias LEGAL memilih jadi ILEGAL gara-gara trauma di Bandara?
Kira-kira, saran dan masukkan apa yang bisa member sumbangkan demi kesejahteraan kaum BMI yang tertindas ini? Mungkin para mahasiswa/i atau para diplomat dan pakar politik tak lupa juga blogger dan para penulis hebat punya trik untuk dibagi kepada BMI soal Bandara ini?
"Diam ditindas atau bangkit berjuang!"