Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tips: Tanggapan/Komentar di Kompasiana

19 Agustus 2010   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Adakalanya pembaca dari tulisan yang kita publish bertanya dan membutuhkan penjelasan lebih terperinci. Hal ini bisa mereka sampaikan lewat pesan atau langsung di kolom tanggapan/komentar. Adakalanya pula penulis membutuhkan banyak kata untuk menjelaskan suatu perkara, menggunakan beberapa kalimat untuk memperinci supaya si penanya mengerti dan puas. Untuk menjelaskan di sarana Pesan, tidak peduli sepanjang apa paparan dan rincian penulis, tidak ada dampak maupun akibat --sepanjang pengalaman penulis. Namun tidak demikian halnya jika kita menuliskan penjelasan atau jawaban atas suatu pertanyaan di kolom Tanggapan. Beberapa kali saya alami, saat menjelaskan bagaimana kondisi TKI/BMI di Taiwan; juga beberapa komentar yang saya terima sebagai respon pembaca dari tulisan saya, yang mana membutuhkan rincian dan kalimat panjang sampai semuanya jelas. Hal itu membutuhkan tempat dan kata-kata yang banyak. Saat saya submit apa jadinya? Tulisan --baik dari penulis maupun dari pembaca-- itu mendapat "tanda khusus!"

Warna biru itulah "tanda khusus' pemberian dari Kompasiana kepada tulisan/komentar yang panjang. Lalu berapa batas huruf/kata supaya penghargaan itu tidak mampir dalam komentar penulis?? Ini beberapa kali saya alami. Tulisan masih bisa di baca walau sebagian pada bagian yang "ditandai khusus" itu rada terhalang. Tapi tetap saja rasanya tidak nyaman. Lalu saya mengadakan eksperimen kecil-kecilan. Pada tulisan yang panjang, saya tidak sekaligus menulis lalu men-submit, melainkan mencicilnya, dengan menulis beberapa paragraf dulu, lalu men-submit dan melanjutkan tulisan yang masih ingin saya tuliskan/tersisa pada kolom di bawahnya --juga beberapa paragraf saja-- lalu submit. Terus sampai apa yang ingin dituliskan habis/dirasa cukup. Dengan cara itu, penulis terbebas dari "tanda khusus". Memang tulisan jadi terpotong karena dari kolom komentar satu tulisan penulis bersambung ke kolom komentar dibawahnya. Tapi, penulis lihat ini lebih rapi dan indah dipandang (Hehe...) dibanding dengan tulisan yang di tulis sekaligus tapi akhirnya mendapat penghargaan dari Kompasiana berupa "tanda khusus" ^_^ Semoga tips tersebut bisa menjadi info dan bermanfaat bagi penulis yang membutuhkan kalimat banyak untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan pada kolom Tanggapan. Pekerjaan rumah saya selanjutnya adalah menyelidiki batas kata/huruf yang sebenarnya. Kira-kira berapa banyak ukuran/batasan yang pastinya supaya tulisan kita di kolom Tanggapan tidak mendapat penghargaan dari Kompasiana berupa si "tanda khusus" seperti yang saya dapat. Atau Kompasianer lain mau ikut menyelidiki? Atau bahkan Kompasianer malah sudah punya infonya berapa banyak kata/huruf yang jadi ukuran/disediakan Kompasiana alam kolom Tanggapannya? Saya tunggu ^_^ untuk pengetahuan kita bersama dan demi kemajuan Kompasiana tentunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun